PALSU. BERITANYA ATAU MOTIFNYA?
1.Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. 2Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. 3Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. 2 Petrus 2:1-3
Bacaan Alkitab
1 Timotius 1:1-20
Pemanfaatan media sosial saat ini berkembang dengan luar biasa. Media sosial mengizinkan semua orang untuk dapat bertukar informasi dengan sesama pengguna media tersebut. Perilaku penggunaan media sosial pada masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif, membuat informasi yang benar dan salah menjadi bercampur aduk. Keberadaan internet sebagai media online membuat informasi yang belum terverifikasi benar dan tidaknya tersebar cepat. Hanya dalam hitungan detik, suatu peristiwa sudah bisa langsung tersebar dan diakses oleh pengguna internet melalui media sosial. Namun, saat ini banyak orang menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebencian, provokasi dan hoax. Arti hoax adalah informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Arti hoax itu sendiri adalah kabar, informasi, berita palsu atau bohong. Dalam KBBI disebutkan bahwa arti hoax adalah berita bohong. Hoax merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Dengan kata lain, arti hoax juga bisa didefinisikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Dan ini menjadi salah satu tren terburuk yang pernah ada dalam sejarah penggunaan media sosial. Hoax yang berkembang saat ini juga terjadi di masa lampau sejak dosa itu sendiri masuk dalam sejarah manusia. Kita tahu bahwa iblis juga mencuitkan berita hoax kepada Adam dan Hawa tentang kebenaran sejati yang ilahi. Sedemikian tuanya hoax maka keberadaannya selalu opposite dengan kebenaran sejati itu sendiri. Rasul Petrus juga kali ini mendapati bahwa hoax juga terjadi di zamannya. Mengapa itu bisa terjadi? Ada beberapa sebab: (1) semakin menajamnya friksi di antara orang-orang percaya sehingga kemudian muncul informasi tentang keberadaan guru-guru palsu yang memunculkan motif untuk memecah belah, dan ataupun mendapatkan pengaruh khalayak; (2) berkurangnya tenaga pengajar dalam hal ini Rasul Petrus harus berjuang sendiri sejak terpisah dengan Silas, sehingga tidak ada cukup tenaga penggembalaan yang bisa melayani di Asia kecil. Sesungguhnya problem yang dialami oleh Petrus sungguh bisa dimaklumi dan kita perlu belajar dari hal-hal tersebut untuk dapat Menyusun strategi khusus dalam menggembalakan sehingga munculnya pengajaran dan guru palsu dapat diminimalisir. Tetapi meski nantinya ada usaha untuk antisipasi sekali pun, kita semua juga tidak bisa dengan mudah membedakan kesejatian iman dan pengajaran seseorang. Karena guru palsu bukan hanya soal materi pengajaran saja tetapi perihal tujuan dan motif. Beberapa kali Petrus mengulang kata membinasakan. Kata ini patut sepenuhnya kita pahami bahwa hoax dan segala kepalsuan itu bertujuan untuk merusak kebenaran dan berakhir pada kebinasaan. Anda bukan saja disadarkan untuk tidak mengandalkan manusia tetapi Anda harus mampu belajar sendiri, membaca, merenungkan, melakukan kebenaran yang didapat dari firman Tuhan. Sudah mandiri melakukannya? Jangan tunda untuk melihat kehancuran. -ANT