01 Maret 2021 Markus 10:32-34 Keprihatinan Tuhan Yesus Renungan Apa yang

🗓 01 Maret 2021
📖 Markus 10:32-34
🙏 Keprihatinan Tuhan Yesus
Renungan
Apa yang menyebabkan para murid cemas dan orang-orang yang mengikuti Yesus takut dalam perjalanan ke Yerusalem? Pasti bukan karena mereka sadar akan apa yang harus terjadi pada Yesus, sebagai Mesias yang akan menderita. Walau sudah dua kali (Mrk. 8:31, 9:31) atau tiga kali (kalau 9:12 diperhitungkan) Yesus memberi tahu mereka bahwa Ia harus menderita. Mereka masih belum mengerti akan hal itu sampai saat itu. Itu sebabnya, Yesus harus memberitahu mereka sekali lagi dan kali ini lebih mendetail. Para murid cemas dan orang banyak takut mungkin karena penampilan Tuhan Yesus sendiri yang sangat serius dan prihatin!

Apa keprihatinan Tuhan Yesus? Yang paling utama tentunya bahwa Dia akan menderita dan mati demi keselamatan manusia. Dia akan menanggung hukuman dosa seisi dunia melalui kematian-Nya di kayu salib. Namun, dua hal lain yang membuat Yesus prihatin. Pertama, Ia akan dikhianati oleh bangsa-Nya sendiri. Para pemuka agama yang senantiasa membangkitkan pengharapan umat Yahudi akan kedatangan Mesias, ternyata menolak Sang Mesias bahkan membunuh-Nya. Bagaimana mungkin Yesus tidak sedih karena milik kepunyaan-Nya menolak-Nya (Yoh. 1:11). Kedua, Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ini bisa berarti, proses penganiayaan dan pembantaian Yesus dilakukan oleh orang nonYahudi. Bisa juga berarti mati di atas salib adalah bentuk hukuman yang tidak diatur oleh Hukum Taurat. Yesus dibunuh oleh orang-orang nonYahudi dan dengan cara-cara nonYahudi. Namun, keprihatinan Yesus tentu juga diarahkan kepada para murid yang tidak mengerti akan pemberitaan ini. Terutama mereka tidak mengerti bahwa setelah kematian, Yesus akan bangkit kembali sebagai pemenang.

Mudah-mudahan Tuhan Yesus tidak usah prihatin dengan iman kita. Seharusnya kita tidak meragukan bahwa Yesus pernah mati di salib untuk menebus dosa kita, dan bahwa Dia bangkit sebagai pemenang. Tugas kita adalah memberitakan karya salib dan kemenangan-Nya atas dosa dan maut.