UTUSAN & RESPON
2Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, 3kata-Nya kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. 4Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. 5Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” 6Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat. Lukas 9
Bacaan Alkitab
Galatia 6:1-18
Seorang penafsir mengatakan bahwa unsur efisiensi waktu & efektivitas menjadi pertimbangan yang patut dikedepankan mengapa Yesus mengutus murid-2Nya. Dari sisi kemanusiaan-Nya, Yesus hanya ada di satu tempat dan suatu waktu. IA adalah Guru yang melakukan pemberitaan Kerajaan Allah & melakukan mujizat-Nya untuk meneguhkan pendengar-Nya. IA memberikan kuasa & otoritas-Nya kepada para murid yang diutus-Nya untuk memberitakan Kerajaan Allah & melakukan mujizat di dalam nama-Nya.
Mengenai respon pendengar, Yesus telah berpesan kepada para murid untuk tinggal bila mereka diterima. Di sana Tuhan memiliki cara sendiri untuk memelihara murid-Nya; sementara para murid dengan taat & setia melakukan tugas pengutusan-Nya bagi mereka yang kemudian diberkati. Sebaliknya, bila respon pendengar menolak mereka seolah tidak usah menunggu untuk diusir mereka diperintahkan keluar dari kota itu sembari mengibaskan debu dari kaki mereka, sebagai tanda peringatan.
Dari bacaan di atas mengingatkan kita sebagai utusan Kristus, bahwasannya kita akan menghadapi dua respon semacam itu; kita taat & setia untuk melayani, kita diterima dan kita dipelihara Tuhan. Dan, kita ditolak, sekalipun kita membawa Ototritas yang tertinggi. Tanggung jawab penolakan pasti diterima oleh mereka sendiri, khususnya pengadilan Allah karena mereka menolah anugerah Allah. Bukan tanggungjawab utusan.
-JP