DIBUTUHKAN KASIH KARUNIA UNTUK MENJADI SAKSI KRISTUS
12. Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” 13. Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 14. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” 15. Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 16. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. LUKAS 5:`12-16
Bacaan Alkitab
2 Korintus 3:1-18
Ada banyak orang-orang hebat yang dipakai oleh Tuhan berangkat dari orang-orang sederhana. Orang-orang yang tidak masuk kualifikasi sebagai orang yang dapat disejajarkan oleh para pahlawan iman. Berulang kali Tuhan membicarakan bagian ini bahwa hidup yang kita jalani semata-mata oleh karena kasih karunia yang Allah berikan kepada kita. Bagaimana tidak? Dosa yang sudah menguasai dunia juga menguasai diri kita, dan dengan itu, manusia cenderung untuk melakukan dosa. Apapun yang dilakukan manusia, hanya kembali melakukan dosa dan dosa lagi. Itulah yang diingatkan oleh Paulus kepada jemaat kota Roma; Roma 11:5-6 (TB) Karena itu sesungguhnya tidak ada yang bisa kita banggakan ketika kita dipanggil dan diberikan hak istimewa untuk menjadi saksi Kristus. Daud menjadi Raja yang besar berangkat dari sosok seorang gembala. Sosok yang hampir dilupakan bahkan oleh keluarganya sendiri. Tetapi melaluinya firman disampaikan dalam bentuk puisi dan mazmur yang indah. Yunus yang senantiasa menolak untuk taat pada perintah Tuhan karena merasa tidak suka dengan rencana Tuhan untuk menyelamatkan Niniwe, tetapi Tuhan tetap menyelamatkannya dan tetap memakainya untuk memberitakan penghukuman bagi Niniwe sehingga mereka mengalami pertobatan. Jadi seharusnya tidak ada satupun yang dapat mengecilkan Anda dan saya untuk terus mau dipakai oleh Tuhan. Orang yang sakit kusta pun dalam kondisi yang buruk dan terabaikan dalam kaumnya pun dipakai oleh Tuhan. Kita tahu semua, bagi penderita kusta pada waktu itu, hidupnya seperti dikutuk. Pertama, belum ditemukan formula pengobatan yang tepat bagi kusta, artinya orang yang sakit kusta sama dengan orang yang sudah mati. Kedua, orang yang sakit kusta adalah aib bagi keluarga dan masyarakat sehingga tidak ada satu strata sosial manapun yang menerima orang yang menderita sakit kusta. Ketiga, mujizat yang tersedia bagi orang yang sakit kusta, sehingga pulih dan sembuh itu hanya akan terjadi 1 dibandingkan 1.000.000 alias tipis banget kesempatan itu terjadi. Karena kusta itu kutuk dan aib, bahkan mujizat yang datangnya dari Tuhan pun tidak akan menghampirinya. Untuk itulah penderita kusta ini datang kepada Tuhan tidak dengan harapan muluk-muluk. Dia mengembalikan kepada apa yang menjadi kehendak dari pada Tuhan. Karena dia tahu dirinya sendiri yang telah terkutuk dan tidak ada satu pun yang dapat dibanggakan untuk ditunjukkan kepada Tuhan dalam memberikan penawaran supaya Tuhan peduli dan mau memulihkan dan mentahirkannya. Sesungguhnya pengalaman rohani seperti ini juga dialami oleh semua orang yang mau dipakai oleh Tuhan menjadi saksiNya. Anda harus memulainya dengan pengalaman seperti ini. Bahwa Anda tidak layak, semua karena kasih karunia sehingga bukan dirinya yang diberitakan tapi Allah saja yang diberitakan. -Ant