DIBUTUHKAN IMAN YANG BESAR UNTUK MENJADI SAKSI KRISTUS

12. Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” 13. Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 14. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” 15. Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 16. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. LUKAS 5:`12-16

Bacaan Alkitab
2 Korintus 1:1-24

Sekali lagi di era digital sekarang ini, komunikasi memegang peranan penting dalam interaksi manusia. Apalagi ditambah dengan kondisi akibat pandemic covid 19 yang terus memburuk yang mengakibatkan lockdown, social distancing serta PSBB maupun PKM yang membuat setiap kita tidak lagi bisa berdekat satu dengan yang lain. Sehingga dibutuhkan model interaksi yang baru, baik secara verbal maupun non verbal. Karena persoalan inilah maka dibutuhkan hikmat Tuhan dalam mengerjakan dan berinovasi di dalamnya. Kita dituntut untuk mulai berubah dengan memanfatkan media digital sebagai media komunikasi. Revolusi industri 4.0 turut mempengaruhi sehingga semuanya akhirnya yang harusnya tersekat oleh jarak, keadaan, dan waktu menjadi tidak ada lagi. Namun dinamika percepatan revolusi industry 4.0 tidak selamanya mulus. Ada saja hal-hal negative yang mengiringinya, seperti: penyebaran hoax, fitnah dan kehidupan yang penuh dengan kepalsuan karena semua bisa dibangun secara virtual menurut pengguna. Dalam hal ini strategi apa yang akan dibangun dalam pekabaran Injil? Yesus ketika melihat ada banyak daerah yang belum mendengar kerajaan Allah, maka Dia datang dan melawat satu-persatu daerah-daerah yang ada disekitarnya untuk memberitakan perihal kerajaan Allah. Kekuatan komunikasi dilihat oleh Yesus sebagai hal yang penting dalam memberitakan dan mengajar kebenaran. Interaksi yang dibangun adalah komunikasi dua arah antara diriNya dengan mereka yang telah mendengar dan mengikut Yesus. Yesus berpindah dari satu kota ke kota yang lain apabila dirasakan komunikasi yang telah dibangun dirasa cukup. Dan Yesus juga melihat mereka yang terus mengikuti Dia dari satu kota ke kota yang lain itu semakin hari semakin terlihat adanya koneksi yang kuat yang tidak mungkin terpisahkan oleh hal-hal duniawi. Ada banyak orang yang telah mengikut Yesus telah meninggalkan keluarganya, harta bendanya, pekerjaannya dan lain sebagainya. Hal-hal ini disimak dengan baik oleh orang-orang Yahudi pada waktu itu, mereka telah banyak mendengar tentang Yesus dan pengikut-Nya. Untuk menjadi saksi Kristus butuh pemikiran yang panjang dan pertimbangan yang masak. Karena ada banyak resiko. Orang yang sakit kusta pun mengalami pergumulan ini. Dia diperhadapkan pada banyak pertimbangan yang bersinggungan langsung dengan need dan bahkan kelangsungan hidupnya. Untuk berjumpa dengan Yesus, dibutuhkan bukan sekedar tekad yang besar tetapi iman yang besar. Iman lah yang berperan besar untuk menggerakan tekadnya berjumpa dengan Yesus. Konsekuensi diisolasi karena kusta harus dilanggar. Dia harus berjumpa dengan Yesus, berbicara dengan Dia, memohonkan untuk mendapatkan pemulihan dengan akibat bisa sangat tragis yakni kehilangan nyawa, akan dirajam batu jikalau melanggar isolasi. Saat ini iman dibutuhkan untuk menggerakan tekad saudara melawan isolasi dengan berbicara tentang Kristus melalui media apapun. -Ant