STRIVE AND SURVIVE BERARTI HIDUP YANG BERINTEGRITAS

27. Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu
teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, 28. dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. 29. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,30. dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu
dengar tentang aku. (FILIPI 1:27-30)

Bacaan Alkitab
1 Korintus 11:1-33

Karakter selalu terkait erat dengan namanya Pendidikan. Dalam kaitannya dengan Pendidikan kita mengenal yang namanya peribahasa yang mengatakan bahwa: pengalaman
adalah guru yang terbaik. Dan membicarakan pengalaman dalam hidup itu selalu tidak bisa senantiasa hitam dan putih. Tapi akan ada banyak pengalaman yang bisa dihadapi oleh setiap orang. Artinya semakin banyak pengalaman dan kepahitan hidup maka seseorang itu menjadi lebih kuat. Kuat bukan dari sisi material karena pernah gagal tetapi juga kuat dalam spiritual dan bagian hidup lainnya. Paulus sendiri untuk menjadi besar dan menjadi rasul terkenal juga mengalami yang namanya pengalaman kehidupan. Dalam suratnya yang kedua untuk jemaat di Korintus, Paulus menceritakan dirinya dan pengalaman pelayanannya. Yang kesemuanya
diwarnai dengan pengalaman yang berbahaya. Pengalaman yang penuh dengan penderitaan dan penganiayaan yang bahkan dalam banyak hal hampir dia kehilangan nyawanya. Meski akhirnya ketika menuliskan bagian ini Paulus justru juga dalam keadaan terpenjara yang putusan pengadilan terhadap dirinya pun belum jelas. Tetapi bagian hidup menjadi hamba Tuhan yang senantiasa dekat dengan ancaman, penderitaan dan aniaya tidak membuat dirinya surut iman. Dan hal itu pula yang mendorong Paulus berbagi pengalaman hidup supaya jemaat Filipi juga tidak surut iman, melainkan menjalaninya dengan penuh sukacita.
Paulus tidak malu dicap sebagai hamba Tuhan terkutuk demi Injil. Ada banyak hamba Tuhan yang malu ketika mendapati dirinya terpuruk karena Injil. Tetapi ada banyak hamba Tuhan yang bangga karena status social yang terangkat akibat materi yang diterima meski kehidupannya jauh dari Injil yang diberitakan. Nasihat Paulus ini hendaklah menolong kita untuk hidup demikian. Jangan pernah kita menjadi malu karena kesulitan-kesulitan yang kita jalani sepanjang tahun 2020 kemarin. Tetapi seharusnya kita patut malu apabila ditengah kesulitan kita lari atau bahkan mengubah hidup kita yang baru untuk kembalil kedalam kehidupan lama kita yang penuh dengan hawa nafsu dan kedagingan. Uraian nasihat Paulus ini bisa dirangkum dengan satu kata yakni integritas. Sosok yang mau berjuang dan bertahan dalam hidup adalah orang yang memiliki integritas. Dirinya tidak malu denga napa yang terjadi dan menimpanya. Dirinya jujur, dapat dipercaya dan diandalkan. Perkataannya tidak berbeda dengan perbuatannya. Ada banyak tokoh selain Paulus yang terus berjuang dan bertahan dengan imannya ditengah kesulitan hidup. Kita mendapati sosok Yusuf yang tetap berkata tidak untuk berzinah dan lebih memilih penjara sebagai konsekuensi hidup dan pilihannya. Daniel menolak kompromi dan tetap hidup dalam kekudusan meski berada di pembuangan dengan konsekuensi dihukum dan dimasukkan ke goa singa yang kelaparan. Ada Martin Luther, John Hus dan Pollycarpus yang memilih mati daripada meninggalkan kebenaran. Masih banyak lagi dan salah satunya Anda. -ANT