SIAPA MITRAKU?: SESAMA ORANG PERCAYA

“Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku. Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit. Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihi dia dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah. Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku. Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia. Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku. (Filipi: 2:25-30)

Bacaan Alkitab
Keluaran 35, 36

Misi Allah adalah panggilan yang melibatkan selururuh tubuh Kristus, bukan tugas individu semata. Dalam bacaan ini, Rasul Paulus menunjukkan bagaimana memiliki kerja sama dengan sesama orang percaya. Pelayanan adalah kunci dalam melaksanakan rencana Allah. Dari hubungan Paulus dan Epafroditus, kita belajar prinsip penting tentang bermitra dalam pelayanan. Ada kata “saudaraku” hal ini menunjukkan bahwa pelayanan dimulai dari hubungan yang dilandasi oleh kasih Kristus. Persaudaraan rohani ini menekankan pentingnya saling mendukung, saling menguatkan, dan berjalan bersama dalam kasih Tuhan. Di dalam menjalankan misi Allah, kita tidak melakukannya sendirian. Akan tetapi kita dipanggil untuk hidup dalam persekutuan yang erat dengan saudara seiman. Ketika kita membangun hubungan yang kuat berdasarkan kasih Kristus, pelayanan menjadi lebih efektif karena dilandasi oleh kepercayaan dan pengertian. Paulus juga menyebut Epafroditus sebagai “teman sekerja.” Hal ini menekankan bahwa setiap orang memiliki peran yang penting dalam pelayanan. Epafroditus tidak hanya mendukung secara spiritual tetapi juga secara praktis, bahkan rela mengambil risiko untuk membawa bantuan kepada Paulus yang pada waktu itu ia dipenjara di Roma. Kerja sama dalam pelayanan menunjukkan bahwa setiap orang memiliki talenta yang unik untuk mendukung pekerjaan Tuhan. Tidak semua orang harus menjadi pengkhotbah atau pemimpin, tetapi dapat berkontribusi, sekecil apa pun, sangat berarti di mata Tuhan. Paulus menyebut Epafroditus sebagai “teman seperjuangan.” Ini menyoroti bahwa pelayanan bukanlah jalan yang mudah, tetapi sering kali melibatkan pengorbanan, tantangan, dan kesetiaan. Epafroditus bahkan hampir kehilangan nyawanya karena dedikasinya dalam melayani Tuhan dan Paulus (ayat 27). Bermitra dalam pelayanan bukan hanya tentang hal-hal yang menyenangkan, tetapi juga tentang berbagi beban, mendukung satu sama lain dalam kesulitan, dan bersama-sama bertekun di tengah tantangan. Mari kita membangun hubungan persaudaraan yang erat, bekerja sama dalam pelayanan, dan tetap setia meski menghadapi tantangan. kita akan melihat rencana Allah digenapi melalui hidup kita. (Ir)

Doa: Terimakasih ya Tuhan untuk firman hari ini mengingatkan kepada kami agar kami boleh bermitra dengan sesama orang percaya dalam menjalankan misi-Mu ya Tuhan lam nama Yesus kami berdoa Amin.