PASTIKAN KAMU MENGALAMI

3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” 4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. 5 Lalu kataku: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam. 6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. 7Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: “Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Yesaya 6: 3-7

Bacaan Alkitab

Filipi

Jaman sekarang ini kita kenal dengan jaman yang serba online, sehingga banyak manusia sekarang ini kebanyakan menggunakannya. Mau makan saja belinya dengan online, beli pakaian kebanyakan dengan online, rapatnya juga bisa dengan online, dsbnya. Sehingga dengan kemajuan seperti ini memberikan kemudahan yang luar biasa. Tetapi kita juga perlu bijak daam menggunakannya. Misalnya Ketika saya akan belanja baju di toko online, maka terlebih dahulu saya akan melihat review dari pembeli- pembeli di toko tersebut. Berkenaan dengan kualitas barangnya, dan lain sebagainya. Sehingga setiap orang yang memberi review dipastikan bahwa orang itu telah membeli barang di tokoh tersebut. Dia sudah mengalami kualitas dari pelayanan tokoh tersebut sehingga review yang diberikan cukup valid dan kemudian kita mempercayainya membelinya. Sama halnya dengan kita, sebelum kita membawa berita sukacita itu kepada orang lain, pastikan bahwa diri kita harus mengalami berita tersebut. Karena berita yang kita sampaikan bukan sekedar informasi yang didengar oleh telinga atau sekedar tahu tetapi berita yang kita bawah itu harus mengubahkan orang lain dan mereka kemudian merasakan sukacita. Sama seperti yang dialami oleh nabi Yesaya dia memiliki relasi yang baik dan mengalami Kasih Tuhan, dia menyadari bahwa dirinya adalah orang yang berdosa, dia menyadari bahwa dia tidak pantas mendapatkan keselamatan itu di dalam dirinya dan seharusnya dia mendapatkan hukuman atau dibinasakan, akan tetapi ketika dia mengalami kasih Tuhan, dia mendapatkan keselamatan di dalam Tuhan sehingga dia mau diutus untuk menyampaikan kabar baik itu.

Oleh karena itu jangan sampai kita hanya menjadi pembawa berita tetapi kita sendiri tidak mengalaminya, kita sendiri tidak sukacita dibuatnya, kita sendiri kekeringan dan capek, karena kalau itu terjadi maka tidak akan ada sukacita yang alami. Yuk mari kita periksa hati kita, apakah kita sendiri sudah mengalaminya atau belum. Tuhan memberkati. -Ir