Great Omission (2): Exclusive
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3: 16 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
1 Petrus 2: 9
Bacaan Alkitab
Imamat 5-7
Pengabaian besar yang selanjutnya adalah sikap individualis yang memisahkan diri dari komunitas. Sikap ini adalah sikap yang sangat bertolan belakang dengan sikap masyarakat Indonesia. Masih melekat di benak saya tentang keadaan masyarakat tempat tinggal masa kecil saya di sebuah kota kecil. Di lingkungan tempat tinggal masa kecil saya itu dipenuhi dengan kehangatan di mana hubungan antar pribadi terbangun dengan baik dan hal itu terlihat nyata ketika hari raya. Pada saat itu biasanya orang yang merayakan akan mengantarkan makanan kepada tetangganya dan salah satunya adalah kami. Dan ketika kami merayakan hari raya (Imlek) maka kami juga akan mengantarkan makanan kepada tetangga yang ada di sekitar kami khususnya yang memberikan makanan kepada kami pada saat mereka merayakan hari raya. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, budaya ini tidak lagi dilakukan baik oleh tetangga saya maupun keluarga saya. Perkembangan zaman yang ada membuat manusia semakin bersifat individualis yang artinya lebih berfokus kepada diri sendiri. Di kota-kota besar budaya ini sudah tidak terbangun lagi. Jarang sekali terlihat tetangga yang duduk dan ngopi bareng. Semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing bahkan keluarga pun terabaikan.
Saudaraku, amanat agung adalah sebuah perintah yang dibangun dan dilaksanakan atas dasar kepedulian. Yohanes 3: 16 menjelaskan tentang kasih Allah yang besar kepada manusia yang berdosa. Kasih-Nya ini membuat Allah mengambil langkah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa.
Inilah yang seharusnya menjadi spirit bagi para murid Kristus yang disebut sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri untuk memberitakan perbuatan Tuhan yang ajaib. Sikap individualis yang telah merusak zaman ini haruslah disingkirkan dan digantikan dengan sikap peduli kepada jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih Tuhan di dalam hidup mereka. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk melakukannya sehingga nama Tuhan dipermuliakan.