UJIAN UNFORGETTABLE LOVE (2): KELUH KESAH (SAMBAT)

Yohanes 15:9-17
9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan- Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

Bacaan Alkitab
Zakharia 2-3
Amsal 30:18-20

Renungan
Sambat, atau mengeluh, kerap menjadi hal yang dilarang dan dianggap tabu untuk dilakukan oleh beberapa orang Kristen. Sebaliknya kita sering diajarkan untuk terus menerus bersyukur, baik dalam kondisi susah atau senang. Nyatanya, ada situasi tidak menyenangkan yang mungkin terjadi dalam kehidupan kita, dan keluhan secara tak sengaja terucap dari mulut kita. Akhirnya, keluh-kesah keluar, yang berlanjut dengan menyalahkan orang lain. Membicarakan sambat, ada satu akun media sosial platform Instagram dengan follower terakhir tercatat 223.000 orang memberikan judul akunnya Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini yang disingkat dengan NKSTHI mirip dengan judul film yang beberapa waktu menjadi happening bagi pecinta film local yakni: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Jika film NKCTHI merupakan film yang bertujuan memberikan keteduhan hati dan memberi kehangant bagi jiwa serta memberikan kata-kata penghiburan dan penguatan, maka akun sambat NKSTHI justru sebaliknya isinya adalah berbagai macam kata dan kalimat keluhan yang berisik, misal disana akan Anda jumpai kalimat seperti ini: SABAAAR TANGANKU MUNG LORO! Atau seperti ini, SAIKI URIPKU TAK SETEL KENDO dan lain sebagainya sebagai kalimat-kalimat keluhan baik dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa. Tercermin dari itu semua, sejarah juga mencatat bahwa kehancuran bangsa Israel, sekitar tahun 586 SM, di mana Yerusalem sedang dalam masa kehancuran. Yeremia, sebagai seorang saksi, menceritakan kesedihannya ketika kota yang dibanggakan oleh Israel jatuh dalam penjajahan musuh, banyak penduduk yang meninggal karena penyakit maupun dibunuh oleh musuh, harta benda dirampas, dan dirinya mengalami trauma. Kesengsaran tersebut membuat Yeremia sambat, sehingga tertulislah kitab Ratapan, yang berisikan kesedihan. Bukan sekadar berkeluh-kesah menjelekkan dan menyalahkan orang lain, Yeremia menyampaikan sambatnya kepada Tuhan, Sang Pemegang Kehidupan. Ia tahu, kepada siapakah harus bercerita dan menyampaikan kepenatan hidup, agar bisa terus berharap. Tuhan Yesus dalam karyanya pernah juga sambat alus kepada Bapa-Nya di sorga, “Ya Bapa-Ku jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Engkau kehendaki (Mat. 26:39).. atau Dia juga berkata, Eloi, Eloi, lama sabakhtani? Jadi sambat ditangan yang tepat akan ditujukan hanya kepada Tuhan dan support sistemnya tanpa tuduhan dan cela. Apakah Anda sedang mengalami kepedihan? Ambillah waktu untuk sambat secara bijak pada Tuhan dan pada orang yang tepat. -Ant