DIBERSIHKAN UNTUK BERBUAH
1“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 8Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. (Yohanes 15:1-17
Bacaan Alkitab
Yeremia 51
Amsal 26:17
Orang yang memiliki hobi bercocok tanam akan membeli tanaman sesuai dengan tujuannya. Jika ia menyukai bunga, maka ia akan menanam tanaman bunga dan tujuannya menanam adalah untuk melihat bunga yang tumbuh dari tanaman tersebut. Jika ia menanam tanaman buah, maka yang diharapkan tentunya adalah buah yang bisa dipanen dan dinikmati.
Kita adalah buah-buah yang diharapkan oleh Tuhan. Kita dicangkokkan menjadi bagian dalam keluarga Allah, supaya kita bisa bertumbuh dan berbuah. Tuhan memberikan apa yang kita perlukan supaya kita bisa bertumbuh. Dia memberikan Firman-Nya sebagai petunjuk bagi kita, Dia memberikan Roh Kudus sebagai penolong bagi kita.
Satu proses yang harus dijalani oleh orang percaya supaya kita bisa menghasilkan buah sebagaimana yang Pengusaha kita inginkan, adalah proses pembersihan. Yesus memberikan ilustrasi yang sederhana mengenai hal ini dengan perumpamaan tanaman anggur. Kita memang sudah dibersihkan oleh Tuhan. Ia mengampuni dan menyucikan kita. Namun jika kita mau berbuah lebih banyak lagi, maka kita harus memberikan diri kita untuk dibersihkan oleh Tuhan. Sebagaimana kita renungkan di hari kemarin, Daud meminta Tuhan untuk menyelidikinya dan mengawasinya kalau-kalau jalannya serong. Tentunya jika ada hal yang serong, maka harus diluruskan. Jika dalam hidup kita ada hal yang tidak baik, maka tentu harus dibuang. Apa yang menjadi kotoran yang akan menghambat kita berbuat harus dibersihkan dan disingkirkan. Inilah cara agar kita bisa berbuah lebih banyak dan dengan demikian kita dapat memuliakan Tuhan (ay. 8).