FIRMAN TUHAN DALAM (BAHASA) KU

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. (Mazmur 119:11)

Bacaan Alkitab
Yesaya 63-65
Amsal 24:13-14

Saat ini kita sedang mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan melalui program 40 hari di dalam Firman yang disingkat dengan LTW3. Bertepatan dengan kegiatan LTW3 pada bulan ini juga, Indonesia memperingati sebagai bulan bahasa dan sastra yang jatuh pada bulan Oktober. Dalam minggu ini kita akan mempelajari sesi keempat yaitu metode merenungkan Alkitab dengan cara “PARAFRASEKAN”. Parafrasekan berarti mengungkapkan melalui bahasa kita sendiri setelah merenungkan Firman Tuhan. Mempelajari Alkitab tidak hanya dengan membaca teks saja, tetapi juga bisa mendengar melalui audio dan melihat melalui tayangan video. Bagaimanakah agar kita dapat mengungkapkan Firman dalam bahasa kita sendiri? Seseorang dapat mengungkapkannya dengan baik dan benar, karena benar-benar mencari sumber kebenaran itu dengan kesungguhan hati, sehingga mengerti dengan apa yang dia pelajari.
Pada waktu saya menulis skripsi, saya harus mencari berbagai sumber infomasi dan literatur untuk saya pelajari dan teliti sesuai dengan judul skripsi saya. Setelah saya mengerti apa yang saya pelajari, saya tuangkan dalam bahasa tulis yang sesuai dengan bahasa yang saya pahami. Akhirnya saya harus menghadapi ujian sidang skripsi untuk mempertanggungjawabkan tulisan skripsi saya dihadapan tim penguji. Dalam ujian sidang, bahasa yang digunakan bukan lagi bahasa tulis, tetapi menggunakan bahasa lisan, baik yang bertanya maupun jawaban yang saya sampaikan. Setelah saya dinyatakan lulus, saya harus dapat mempraktikkan apa yang saya tulis, bukan dengan bahasa tulis atau bahasa lisan, melainkan dengan bahasa tubuh yaitu melakukan sesuai dengan yang saya tulis. Kebetulan judul skripsi saya yang saya tulis berbicara tentang penginjilan.
Hari ini kita belajar dari seorang pemazmur yaitu Daud yang dapat mengungkapkan isi hati Tuhan kepada dirinya. Sebelum pemazmur mengungkapkannya, pemazmur terlebih dahulu mencari Tuhan dengan segenap hati (ayat 10) dan menyimpannya di dalam hati (ayat 11). Dengan ketaatan dan ketekunan merenungkan Firman, pemazmur dapat mengungkapkan Firman itu dalam bahasanya sendiri melalui: bahasa tulis, yaitu menulis dalam kitab Mazmur, bahasa lisan yaitu menceritakan (ayat 13) dan bahasa tubuh, melakukannya (ayat 121). Kristus yang adalah Firman yang telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, akan memampukan kita dalam mengungkapkan perkataan Allah dan menjadi berkat bagi sesama, baik melalui bahasa tulis dengan karya sastranya, melalui bahasa lisan dengan mengabarkan kabar keselamatan, dan menjadi kesaksian hidup melalui perbuatan kita yang mencerminkan karakter Kristus. -AS