SEMUA TENTANG FIRMAN

¹⁰⁵Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. ¹⁰⁶Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil. ¹⁰⁷Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman- Mu. ¹⁰⁸Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum- hukum-Mu kepadaku. ¹⁰⁹Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun Taurat-Mu tidak kulupakan. ¹¹⁰Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak sesat dari titah- titah-Mu. ¹¹¹Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku. ¹¹²Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan- ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir. (Mazmur 119)

Boleh dikata Mazmur 119:105 merupakan salah satu ayat viral yang ada di kitab Mazmur sehingga tak ayal lagi banyak penggubah lagu menjadikan ayat ini sebagai syair utamanya. Dengan demikian, kemungkinan tidak sedikit orang² yang menyebut diri Kristen mengenal ayat ini melalui hantaran sebuah pujian/ lagu yang dinyanyikan – entah itu di gereja, persekutuan, di kendaraan atau di manapun juga – walaupun kemudian menyisakan sebuah pertanyaan, apa yang mereka pahami dari syair lagu tersebut. Apakah mereka mengerti makna ayat tersebut, menerima sebagai kebenaran dan menghidupinya? Atau sekedar tersihir oleh nada² dan beat sebuah lagu saja?

Salah satu hal yang menarik dari Mazmur 119 adalah penggunaan istilah yang berbeda- beda atau beragam untuk menggambarkan Firman TUHAN. Dari 8 ayat di atas saja kita sudah bisa menemukan 6 istilah yang berbeda: ¹Firman-Mu, ²Hukum-hukum-Mu, ³Taurat- Mu, ⁴Titah-titah-Mu, ⁵Peringatan-peringatan-Mu dan ⁶Ketetapan-ketetapan-Mu. Sederhananya, kita bisa menyebut sang pemazmur memiliki kekayaan khazanah istilah untuk menyebut Firman TUHAN. Tapi bukan hanya itu saja, kalau kita menyimak setiap istilah yang digunakan untuk menyebut Firman TUHAN, itu terkait dengan peranan atau kemanfaatan Firman TUHAN itu sendiri di dalam hidupnya. Diakuinya, Firman TUHAN itu adalah pelita dan terang (105), bahkan menghidupkannya (107). Ketaatan kepada Titah-titah TUHAN melepaskannya dari jerat orang fasik (110); sukacita dan kegirangan yang dialaminya terjadi karena ada Peringatan-peringatan TUHAN yang mungkin saja membuatnya senantiasa logos dari hal yang membacanya terjerumus (111). Dan masih banyak lagi jabaran yang kita bisa temukan dalam perenungan kita.

Satu hal lagi yang tak kalah pentingnya, banyaknya istilah yang digunakan tidak hanya berhenti sampai pada hal peranan & kemanfaatan Firman TUHAN itu saja, tetapi juga menunjukkan keluasan aspek kehidupan yang ter-relasi, terkoneksi, terintegrasi dan terpengaruhi oleh Firman TUHAN. Semakin banyak sisi/ aspek kehidupan yang terpapar oleh Firman TUHAN maka semakin banyak pula wilayah kehidupan yang dikuasai, ditopang dan diberkati oleh TUHAN melalui Firman-Nya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah masuk dalam proses tersebut? Sebuah proses yang mempersilahkan Firman TUHAN merasuk dalam ke-seantero-an hidup kita, sehingga Firman TUHAN (Alkitab) bukan hanya menjadi faktor pelengkap dalam ibadah kita, atau secara simbolik menunjukkan keyakinan apa yang kita perang, tetapi Firman TUHAN menjadi segalanya dalam hidup kita. Sudahkah?

DOA: Tolong kami agar tidak sekedar senang & puas menyanyikan lagu bahwa Firman-Mu Pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku saja, tetapi biarlah kami mengalami kepuasan sejati akan Firman-Mu yang kami awali dengan hati yang terbuka terhadap Engkau & Firman-Mu. Tolonglah kami. Amin.-J