TAK LEKANG OLEH ZAMAN
Sebab:”Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya.” Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.
(1Petrus 1:24-25)
Ketika dikatakan harus terus berdasar pada Firman (Secundum Verbum Dei), pertanyaan yang muncul seringkali adalah, seberapa relevan Alkitab itu bagi manusia di masa sekarang? Bukankah Alkitab adalah tulisan kuno, yang berasal dari budaya kuno, yang sangat mungkin (dan bahkan beberapa orang meyakini) tidak sesuai dengan pemikiran dan konteks manusia di masa kini? Inilah salah satu pemikiran yang membangkitkan suburnya Teologi Kontemporer. Anggapan bahwa diperlukan tolok ukur lain selain Alkitab. Mungkin itu adalah sciece (ilmu pengetahuan). Mungkin itu adalah filsafat. Mungkin itu adalah riset-riset terkini tentang perkembangan manusia, dan lain sebagainya.
Di satu sisi kita perlu mengakui bahwa Alkitab memang ditulis di dalam sebuah konteks zaman, itu mengapa kita perlu membacanya dengan kaca mata konteks penulisannya (gaya bahasa, konteks peristiwa, tujuan penulisan, konteks budaya setempat, dlsb). Namun apa pun konteks yang membalut penulisan itu, esensi yang disampaikan tetap sama dan bermanfaat di setiap zaman. Mengutip tulisan nabi Yesaya, Petrus menggambarkan bahwa manusia seperti rumput yang segera menjadi kering dan bunga yang akan gugur. Apa yang dibangun oleh manusia tidak abadi; saat ini mungkin hal tersebut dinilai trend dan paling up date, namun mungkin sepuluh atau bahkan lima tahun lagi akan segera dilupakan, direvisi, digantikan dengan yang baru. Akankah kita memijakkan kaki di atas dasar yang terus berubah itu? Namun firman Allah dikatakan tetap untuk selama-lamanya. Firman itu tidak berubah, esensi yang diberitakan tetap sama, tetap penting, tetap relevan. Kenapa? Karena Injil Kristus yang adalah inti dari Alkitab, bicara tentang persoalan terbesar manusia di sepanjang zaman yaitu hati yang berdosa. Perkembangan filsafat, teknologi dll tidak akan menyelesaikan persoalan mendasar ini. Hati yang berdosa hanya dapat diselesaikan melalui berita Injilkematian dan kebangkitan Kristus! -Dan