JIKA TUHAN GEMBALA, JANGAN TAKUT KEKURANGAN
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat- Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. Mazmur 23: 1-6
Goresan tulisan Daud di atas merupakan pengalan realnya secara pribadi. Setelah dia tua ia teringat masa yang indah bersama Tuhan dan pergumulan yang dia alami. Hal itu terlihat kalau kita baca Kitab 1, 2 Samuel. Misalnya, pada waktu ia diburu oleh raja Saul, ia melarikan diri di padang gurun dan disana ia bersembunyi di dalam gua-gua. Keadaannya seolah-olah diperparah dengan datangnya sekitar empat ratus orang yang melarikan diri karena dibunuh oleh raja Saul.
Tetapi Tuhan seperti gembala yang memelihara hidup mereka selama pelarian itu. Jelas, memberi makan empat ratus orang apalagi di padang guru sangat sulit, jangankan makanan ada, tumbuhan sulit tumbuh disana. Melalui peternak-peternak yang ada di sekitar itu, seperti Nabal yang isterinya Abigail, Allah menyediakan makanan bagi mereka. Walau ada bagian yang mereka harus lakukan, yakni melindungi ternak para peternak itu dari gerombolan perampok. Mereka juga harus baik-baik kepada para peternak itu. Sehingga Daud berkata, Ia membaringkan aku di padang yang berunput hijau. Ungkapan bentuk pemeliharaan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Pernahkah bapak/ibu mengalaminya? Bagaimana rasanya? Saya pernah mengalaminya. Rasa suka cita yang luar bisa memenuhi dada, bahkan sampai mencucurkan air mata. Kenapa? Karena tidak menyangka adanya pertolongan itu. Dan tidak mengira sampai sebesar itu. Heran, kaget dan tidak masuk akal, itulah kata-kata yang keluar dari mulut ini. Hanya, masalah kita adalah sama dengan bangsa Israel, lupa dan tidak ingat akan kasih Tuhan yang pernah kita alami. Dan juga tidak melakukan bagian kita, yakni selain bertahan kita juga harus bertindak baik sebagai bentuk wujud iman kita. Kita doakan yang kita kerjakan dan kerjakan yang kita doakan. Amin!
-FD