PERGUMULAN RAGAWI

Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!”, sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan- awan datang kembali sesudah hujan, pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur, ⁴dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk, Pengkhotbah 12

Dalam beberapa waktu terakhir ini TUHAN mengizinkan untuk melayani beberapa usahanya yang dalam kondisi lemah tubuh, sakit-an bahkan ada di antara mereka yang dirawat di Rumah Sakit. Sementara di sisi lain, beberapa jemaat setengah baya juga mengeluhkan kondisi fisik yang jauh berbeda dibanding 10-20 tahun sebelumnya. Apalagi kalau sudah mulai menjadi pelupa – biasanya kita akan berdalih “maklum faktor U (Usia). Bila kita memperhatikan bacaan kita hari ini, tidak sedikit penafsir mengatakan bahwa inilah gambaran sebagian kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari. Manusia mengalami kelemahan secara badani. Tak terelakkan. Gigi mulai tanggal, mata mulai kabur, kekuatan jauh berkurang, dan masih banyak lagi yang diungkapkan oleh Pengkhotbah. Mari kita lanjutkan bacaan di atas dan lihat bagaimana ungkapan pergumulan badani/ ragawi diutarakan:
⁵juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan, ⁶sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, ⁷dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Tidak seorangpun dapat melarikan diri dari pergumulan ini – kecuali mereka yang mati muda. Hal terpenting yang dapat kita lakukan adalah seperti hal-nya yang disampaikan oleh Pengkhotbah yakni “Ingatlah akan Pencipta-mu” tentu saja bukan baru kita lakukan sewaktu kita telah menjadi tua, tetapi sejak masa muda kita.
-JP