MENOLAK RAGU

Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada
iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Rm. 1:16-17

Rasanya sulit untuk mempercayai sesuatu yang tidak kita lihat tanpa adanya bukti. Bukti menjadi sebuah dasar dari sesuatu yang kita percayai. Tanpa adanya bukti, kita akan ragu dan tidak percaya terhadap keberadaan sesuatu.
Kita bersyukur memiliki Allah yang membuktikan kasih-Nya kepada manusia. Kita bersyukur memiliki Allah yang menyatakan kehadiran-Nya
dalam sejarah manusia. Kematian dan kebangkitan Kristus menjadi bukti bahwa Ia mengasihi manusia. Bukti tersebut bukan hanya berupa lisan tetapi juga dalam tindakan nyata. Bukti yang dapat dilihat dan diraba oleh khususnya oleh orang-orang yang ditemui oleh Yesus. Bukti tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya Ia adalah Allah yang sejati. Allah yang menyatakan firman-Nya dan firman-Nya adalah kebenaran. Allah yang sungguh mengasihi manusia. Allah yang terus berusaha memulihkan manusia yang berdosa meskipun manusia terus berbuat dosa. Allah yang sama yang memilih Abraham, menuntun dan bersama-sama denga umat-Nya dari dahulu, sekarang dan sampai selamanya. Bukti tersebut yang menjadikan Paulus seorang yang memiliki keyakinan untuk menghidupi iman Kristen. Meskipun ia mengalami permasalahan dan pergumulan, tetapi ia yakin bahwa kebenaranlah yang dihidupinya. Keyakinan yang ada dalam dirinya itulah yang mendorongnya untuk terus melayani Allah. Demikian pula bukti kebangkitan Yesus seharusnya meyakinkan kita untuk menghidupi iman Kristen. Meskipun ada berbagai resiko dan tantangan yang dihadapi tetapi sebagai orang Kristen kita tetap hidup dalam firman karena yang dihidupi adalah kebenaran. Bukti tersebut juga yang seharusnya mendorong kita untuk melayani Allah. Mari renungkan apakah kita memiliki keraguan dalam iman Kristen. Mari renungkan sebesar apakah keraguan yang kita miliki dan seberapa besar itu berpengaruh terhadap iman kita. Meskipun sudah melewati dua ribu tahun tetapi kebenaran tidak pernah berubah. Yesus pernah lahir dalam dunia ini,
mati di atas kayu salib untuk menebus dosa dan bangkit kembali. Oleh karena itu, mari kita yakinilah kebenaran itu dan hiduplah sebagai orang Kristen sejati. -E