IMAN & PEKERJAAN

Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban: “Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku. Berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, yang menjadi upahku selama aku bekerja padamu, supaya aku pulang, sebab engkau tahu, betapa keras aku bekerja padamu.”Tetapi Laban berkata kepadanya: “Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau.” Kejadian 30:25-27

Bagi Yakub, pekerjaan berhubungan erat dengan janji yang dia imani dari Allah. Yakub menjadi bagian dari rencana Kudus, yang diikut sertakan dalam proyek Ilahi, penyelamatan manusia melaui kelahiran Mesias yang datang melalui keturunannya. Hal ini semakin nyata baginya, ketika Rahel yang mandul, bisa melahirkan Yusuf, sehingga ia meminta ijin kepada mertuanya untuk pulang ke tanah Perjanjian itu. Juga dia ingat akan mimpinya dulu dalam perjalanan pelarian (Kej. 31: 13). Sementara Laban, pamannya melihat pekerjaan itu tidak ada kaitannya dengan Allah, iman. Pekerjaan adalah medan mendapatkan segala sesuatu untuk memenuhi keinginan manusiawinya. Dan kesempatan hanya satu kali seumur hidup. Makanya apapun dilakukan untuk mencapainya, termasuk tipu-menipu, bahkan kepada keponakan sekalipun tak mengapa. Dan anehnya, ditenngah sudah berapa kali ditipu dengan cara yang lihai, Allah memberi hikmah kepada Yakub bagaimana mendapatkan ternak yang sehat, kuat dan cepat bertambah. Hanya dengan dahan pohon yang dikupas belang-belang, lalu ditaruh di depan ternak yang sedang kawin. Secara ilmiah, itu tidak masuk akal, karena katanya sudah dilakukan penelitian dan hasilnya tidak ada kaitmengait dahan yang belang-belang dengan hadirnya ternak yang sehat, kuat dan cepat berkembang. Memang di tengah Yakub bertumbuh dalam iman kepada Allah untuk selalu mepercayai-Nya, dan bukan dengan kekuatannya serta kelihaiannya dalam tipu-menipu seperti dulu, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang dikasihi- Nya (Roma 8: 28). Anugerah Tuhan tidak bergantung pada siapa Yakub sebenarnya, justru Allah mengubah namanya dari Yakub (penipu) menjadi Israel (pejuang Allah). Dan sebenarnya dengan itu, Allah mau mengubah karakternya, sesuai dengan namanya sekarang. Setelah kita ditebus Kristus, kita telah dipindahkan dari tempat kegelapan, ke dalam terang. Sehingga kita melihat segala sesuatu di dalam terang ilahi, termasuk di dalam kita melihat pekerjaan. Pekerjaan itu adalah bagian dari perwujudan iman kita dari Allah yang memerintahkan kita bekerja/mengelola bumi dan kita melakukannya untuk melayani Dia. -FD