IMAN YANG MENYATAKAN KASIH

Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. Kisah Para Rasul 19:36, 39

Di sepanjang sejarahnya, gereja mempunyai beragam daftar pekerjaan yang dilarang: tentara jika terlibat dalam pembunuhan, gladiator,
perancang mode (dari daftar kaum puritan), biarawan (dari daftar Luther), dan pelacur. Secara signifikan, tidak ada daftar itu di dalam Alkitab, kecuali ilmu sihir dalam PL, perzinaan dan penipuan (1Kor. 6: 9, 10) dalam PB. Ketika para prajurit menghadap Yohanes Pembaptis dan bertanya, Apakah yang harus kami perbuat? Ia tidak menyarankan mereka untuk keluar dari ketentaraan. Tetapi menyuruh agar mereka tidak memeras orang dan mencukupkan diri dengan gaji yang diterima (Luk. 3: 16). Namun tidak semua pekerjaan yang akan melayani sesama kita, baik secara langsung maupun tidak, atau memuliakan Allah. Ada pekerjaan yang berifat merusak, kita tidak seharusnya melakukan hal itu. Intinya, kita kesulitan memilah-milah, mana pekerjaan yang bersifat rohani, mana yang tidak. Tapi bagimana di dalam kita mengelola pekerjaan itu, kita melakukannya dengan mata yang tertuju dan untuk Tuhan saja. Tabita adalah seorang wanita sederhana, yang berpikir sederhana dan tidak perlu rumit, termasuk dengan apakah pekerjaan itu rohani atau tidak. Setelah hidupnya diubahkan Tuhan, ia lakukan seperti bisa, menjahit baju. Yang beda adalah pekerjaan itu dikerjakan dengan kasih, bukan semata untuk keuntungan. Makanya dia menjahit baju para janda dengan gratis. Itu adalah pernyataan iman percayanya di hadapan Allah dan manusia. Iman yang membumi, menyatu dengan kehidupan kesehariannya. Dan ternyata itu menjadi kesaksian yang hidup, yang dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-Nya. Orang-orang (khusunya janda-janda yang telah mengecap kasih itu), berusaha keras memanggil Petrus untuk datang memulihkan Tabita. Iman yang dihidupi dalam kehidupan keseharian dengan tekun dan kasih, akan membawa kemuliaan bagi Allah. Iman yang dihidupi dengan ditujukan kepada Allah melalui kasih yang tulus, akan dipakai Tuhan untuk mengerjakan pekerjaan-Nya melalui dan untuk kita. Marilah kita menjalani hidup ini
dengan iman percaya kita kepada Tuhan. Dimana kita berada, apapun situasinya, resikonya, Tuhan akan beserta kita. -FD