IMAN: SIAPAKAH Jumat ANAK ITU BAGIMU

1Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang
mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. . . . . . 3Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. 4Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. 5Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. Mazmur 127

Menindak lanjuti renungan kemarin, dan terkait dengan bahasan kita hari ini maka kita akan mengajukan pertanyaan berikutnya> 6. Kira-kira, apa yang dipahami oleh Elkana tentang adanya anak atau keturunan? Apakah itu yang menjadi alasan mengapa ia harus mendapatkannya sehingga ia mengambil Penina? Pandangan seseorang tentang anak dan kehadirannya memang sangat beragam, tak terkecuali juga hadir dalam kehidupan orang-orang Kristen. Anak diidentikkan dengan berkat sehingga muncul slogan banyak anak banyak rejeki (berkat). Atau, kalau ada anak berarti didentikkan bahwa kita diberkati, kalau tidak ada anak maka disimpulkan kita tidak diberkati (dikutuk). Parahnya, tanpa disadari melihat anak sebagai sebuah investasi yang manfaatnya akan kita petik di hari tua kita, di mana anak harus mengurus, memelihara, mencukupkan kebutuhan kita, dan masa cair-nya manfaat investasi tersebut. Bahkan tatkala melihat 10 Friman/Hukum dalam Keluaran 20:12 – Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu bukan dari sudut pandang perintah Tuhan yang harus ditaati sebagai wujud dari Perintah Agung Tuhan, tetapi dari kacamata seorang investor yang menekan anak-anak-nya sebagai investasinya. Kembali pada Mazmur 127, di mana rumah dapat diartikan rumah secara fisik (bangunan) namun juga diartikan sebagai Family (Keluarga) suami, istri dan anak-anak. Dan anak-anak adalah misik pusaka Allah, bahkan buah kandungan adalah pemberian Allah tidak ada kehadiran seorang anak tanpa campur tangan Allah. Anak kita adalah milik Allah. Bila ada orangtua yang melakukan KDRT, eksploitasi anak dan anak hanyalah beban hidup dsb, maka perlu dipertanyakan Iman-nya.
-JP