IMAN: PERHIASAN & DANDANAN
1Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 2jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. 3Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, 4tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. 5Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan,
yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, 1 Petrus 3
Bicara tentang dandanan, rasanya hampir semua manusia ingin tampil dengan baik bahkan menarik, sehingga ia harus mendadani dirinya sebaik & semenarik mungkin. Seorang selebritis wanita mengungkapkan pendapatnya, bahwa tatkala seorang wanita berdandan & merias dirinya jangan dipikir hal itu untuk menarik lawan jenis semata, tetapi justru untuk dilihat oleh sesama perempuan. Mengapa? Ia melanjutkan, ya karena wanita biasanya lebih memperhatikan penampilan & dandanan orang lain ketimbang laki-laki bahkan dengan detail dari ujung rambut sampai kaki.
Apakah Petrus sangat memahami natur perempuan seperti ini sehingga ia menggunakan istilah perhiasan dan dandanan untuk menjelaskan bagaimana seharusnya seorang wanita (istri) itu hidup dalam rumah tangganya, di hadapan siaminya.
Dengan jelas Petrus seakan mengontraskan antara 2 (dua) bentuk atau model perhiasan dan dandanan bagi seorang wanita,antara lain:
1. Yang kelihatan dan yang tidak kelihatan (tersembunyi).
2. Bersifat lahiriah dan yang bersifat bathiniah.
3. Yang satu bersifat sementara, dan yang satu bersifat kekal.
4. Berharga di hadapan manusia dan mendapat pujian oleh manusia, sementara yang satu berharga di mata Allah.
Dan akhirnya Petrus seakan memberikan kesimpulan, bahwa seharusnya demikianlah perempuan-perempuan kudus (perempuan yang percaya kepada Tuhan) bila berdandan yang meletakkan harapannya hanya kepada Tuhan. Mengapa? Karena ini bisa berdampak luar biasa, Apa itu? -JP