DIAWALI OLEH INISIATIF
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: “Berilah Aku minum.”
Yohanes 4:7
Hal yang penting yang memungkinkan terjadinya sebuah komunikasi adalah adanya orang yang memulai sebuah pembicaraan karena tanpa ada orang yang memulai sebuah pembicaraan maka tidak akan mungkin terbangun komunikasi. Kalau kita membaca kisah Perempuan Samaria yang ada di dekat sumur di Sikhar maka kita akan menemukan adanya komunikasi yang terbangun antara Yesus dan perempuan Samaria tersebut. Komunikasi di antara Tuhan Yesus dan perempuan Samaria itu terjadi karena adanya insiatif dari Yesus untuk memulai pembicaraan. Mengapa saya mengatakan demikian? Kalau kita membaca di ayat 6 dikatakan bahwa hari itu pukul 12.00. jam itu bukanlah jam yang tepat untuk mengambil air bagi seorang wanita. Tentu saja ini menjadi tanda tanya besar bagi kita? Apa yang dilakukan oleh wanita ini adalah tindakan untuk menghindari orang lain. Kenapa dia harus menghindari orang lain? Dari ayat 17 dan 18 kita bisa mendapatkan informasi tentang siapa perempuan Samaria tersebut. Dia adalah seorang perempuan dengan enam orang laki-laki yang bukan suaminya. Ini adalah sebuah aib yang sangat besar bagi seorang wanita pada masa itu. Dia dikenal sebagai seorang wanita yang tidak benar dalam hidupnya karena ia hidup dengan seorang laki-laki tanpa ada ikatan pernikahan. Tentu dengan reputasi yang dimilikinya, ia malu bertemu dengan banyak orang, dia malas berhadapan dengan orang-orang yang mungkin menatapnya dengan tatapan sinis atau tatapan yang merendahkan. Itulah sebabnya sangat nyaman baginya untuk pergi mengambil air pada tengah hari karena ia tidak akan bertemu dengan orang-orang yang merendahkannya. Dengan profil seperti ini tidak mungkin perempuan itu yang akan memulai pembicaraan dengan Yesus dan Yesus tahu akan hal itu sehingga Ia sendiri yang memulai pembicaraan dengan perempuan tersebut sekalipun ada resiko yang mungkin akan dihadapi oleh Tuhan Yesus. Tetapi Ia tetap melakukannya. Ketika kita mau menjadi pembawa berita Injil bagi orang lain maka kita harus belajar untuk berinisiatif memulai pembicaraan. Paling enak kalau diam dan tidak berbuat apa-apa tetapi bukan itu yang Tuhan mau. Melalui perenungan ini mari kita mulai berinsiatif untuk memulai pembicaraan sehingga kita bisa membagikan Injil kepada mereka yang membutuhkan. Amin.
-Jho