GEREJA DAN HOLISTIC MINISTRY: AKSI SOSIAL

36ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.37Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Mat 25:36-40

Dosen saya pernah berkata bahwa percuma kamu berkoar-koar diatas mimbar jikalau jemaat yang mendengarkanmu sedang kelaparan (Perut kosong). Artinya kehadiran kita sebagai orang percaya tidak hanya sebatas pembawa berita tetapi pemberi berita itu sendiri. Kita memang dipanggil untuk mengajar tetapi juga dipanggil untuk memperlengkapi. Demikian sebaliknya ketika dalam aksi sosial hanya dilakukan untuk pencitraan, ambisi pribadi otomatis tidak ada misi Allah yang tersampaikan.
John Stott berpendapat bahwa misi yang Alkitabiah mencakup penginjilan dan pelayanan, tetapi penginjilan tetap menjadi intimisi. Murid-murid diutus untuk melakukan misi sama seperti yang telah dilakukan Yesus, Dia tidak hanya memberitakan Injil tetapi juga memperhatikan masalah sosial, Yesus bukan saja memberikan kelegaan secara spiritual tetapi juga secara jasmani. Seperti memberitakan Injil kepada orang yang Ia jumpai, bagaimana Yesus hadir untuk orang yang sakit, hadir untuk orang kelaparan, orang kerasukan setan, orang yang banyak pergumulan, orang berpendidikan, dll. Pelayanan yang dilakukan oleh Yesus sangat luas, menyeluruh, mengjangkau semua sisi kehidupan manusia. Pelayanan sosial sejalan dengan Amanat Alkitab apabila inti misi yaitu Amanat Agung yaitu pemberitaan Injil tersampaikan kepada orang-orang yang dilayani dan mereka menjadi percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Tanggungjawab yang sama Tuhan percayakan kepada kita sebagai murid-murid-Nya untuk kita kerjakan. Aksi sosial yang kita lakukan hendaklah berangkat dari hati yang bermisi, jangan hanya pesan moral yang disampaikan tetapi bagaimana Injil juga bisa tersampaikan disana. Karena Injil memiliki kuasa membawa orang yang sesat kepada Yesus Kristus, karena Dialah jalan keselamatan bagi manusia yang sesungguhnya. Kita tidak hanya berhenti membawa orang pada titik percaya saja tetapi juga membawa orang tersebut menjadi murid Kristus, sehingga hidupnya akan berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Yesus.
Mari kita periksa diri kita motivasi apakah yang mendorong kita untuk berbuat baik kepada sesama kita, hendaklah semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan.

Doa: Tuhan mampukan kami untuk mengaplikasi kasih Allah dalam tindakan nyata, amen. -Gun