BUKAN PROBLEM SKILL dan ABILITY
6yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. 7Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, 8melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri 9dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya. Titus 1
Saya mengenal seorang kontraktor yang mengembangkan usahanya keluar daerah. Sebagai kontraktor yang baik, ia rindu kehadirannya bisa menjadi berkat buat masyarakat sekitar setidaknya menyediakan lapangan kerja khususnya bagi mereka yang memiliki ketrampilan bekerja untuk usaha yang dibukanya. Tatkala usaha dimulai, nampaknya 2-3 bulan pertama langsung menghadapi pergumulan & permasalahan, problemnya tidak terkait dengan ketrampilan & kemampuan untuk menangani pekerjaan yang harus mereka lakukan. Dikatakan, mereka cukup skillful dan memiliki ability yang cukup baik sehingga setiap proyek seharusnya bisa diselesaikan dalam tenggat waktu yang telah ditentukan/ diperkirakan. Masalahnya terletak pada karakter manusia-manusia-nya yang didukung oleh budaya & etos kerja yang kurang baik. Bila kita menyimak tulisan Paulus, baik kepada Timotius juga kepada Titus, jarang disinggung hal-hal yang terkait dengan ketrampilan dan kemampuan untuk bisa menjadi seorang pelayan/penatalayan (penilik atau diaken). Sebaliknya, sebagian besar lebih membicarakan karakter seorang pelayan. Bagaimana ia menjalani rumah tangganya, bagaimana ia menjalani kehidupan sosialnya, bagaimana seseorang memiliki sifat, watak & karakter lebih mengambil perhatian Paulus untuk menempatkan seseorang untuk menjadi seorang pelayan jemaat atau pengurus rumah Allah. Kebenaran ini yang membuat seseorang berkomentar bahwa keberhasilan seorang pelayan tidak ditentukan oleh ketrampilan & kemampuannya sekalipun kita juga mengakui ada pelayanan yang berorientasi pada karunia namun lebih ditentukan oleh karakter & kerohaniannya. Bila ia seorang yang tidak memiliki karakter & kerohanian yang baik maka ia akan menjadi pelayan tidak down to earth. Serius! -JP