DOWN TO EARTH STEWARDSHIP DIPERCAYAI MASYARAKAT

2Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, . . . 4seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. 5Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? . . . 7Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. 1 Timotius 3

Bila kita melihat tayangan yang diunggah di YouTube maka tidak jarang ditemukan informasi yang cukup menggelisahkan khususnya berkenaan dengan integritas seorang pejabat publik. Sekalipun banyak yang mengukir prestasi dengan cara yang baik – namun tidak sedikit pula yang tersandung dengan kasus kehidupan yang dapat menjatuhkan mereka di mata publik – sementara publik memiliki image tersendiri tentang mereka, dan tiba harus menghadapi kekecewaan. Pertanyaan-nya, apakah hal itu bisa terjadi dalam diri seorang pelayan TUHAN? Tentu saja bisa – setidaknya itulah yang mau disampaikan dalam bacaan kita hari ini, khususnya di ayat 7. Terjemahan Baru menggunakan istilah digugat orang, sementara terjemahan lain menggunakan kata dicela atau dihina orang. Hubungan horizontal atau relasi dengan sesama (orang lain) acapkali diangkat & dijadikan kontrol sekaligus evaluasi bagi seseorang. Alkitab menggunakan relasi seperti itu dengan tegas, misalkan saja 1 Yohanes 2:9. Tidak berlebihan – bahkan sudah seharusnya – bila seorang pelayan TUHAN harus membumi dengan sekitar, dalam hal ini dengan orang lain (Masyarakat). Nama baik di luar Jemaat itu harus disikapi dengan baik oleh gereja Tuhan. Di satu sisi, nama baik menjadi kondisi yang bersifat protektif sekaligus preventif bagi pelayan itu sendiri. Lebih jauh, protektif & preventif bagi gereja Tuhan agar tidak dilecehkan & dihina orang. Di sisi lain, nama baik bersifat reflektif yang memberikan gambaran luas tentang orang seperti apa sang pelayan tersebut. Sekaligus reflektif bagi gereja Tuhan karena orang di luar gereja bisa memberikan penilaian gereja seperti apa yang mengizinkan & membiarkan orang yang bad reputation bisa menjadi pelayan di dalamnya. Di sinilah kita belajar down to earth stewards dalam artian berbasis dalam kehidupan sosial-nya. -JP