FINISHING WELL VERSI SEORANG HAMBA

Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. MATIUS 25:19-23

Enam hari lagi kita akan segera mengakhiri perjalanan hidup di tahun 2021. Tentunya ada berbagai pembelajaran hidup selama mengarungi hidup di sepanjang tahun 2021. Ada pengalaman yang berisi kegembiraan dan kesuksesan tetapi juga tidak jarang harus dipenuhi dengan air mata, keluh kesah dan berbagai pergumulan hidup hingga dukacita yang terus menghantui disepanjang waktu di era pandemi. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa hidup manusia di bumi ada awal dan pasti ada akhir. Jika di ibaratkan hidup seperti sebuah buku, maka sampul paling depan merupakan catatan awal dari kehidupan dimulai yaitu kelahiran. Pada bagian dalam dimulai dari halaman pertama dan diikuti dengan halaman-halaman selanjutnya, itulah torehan sejarah atau jejak langkah berisi catatan kehidupan dari setiap peristiwa dalam hidup kita. Semua hal yang baik dan buruk yang kita alami dan yang kita lakukan terekam semua. Pada bagian belakang ada sampul penutup, artinya tidak ada lagi kisah karena semua sudah berakhir, itulah kematian. Hal terpenting bukan pada panjang-pendeknya kisah atau umur seseorang, tetapi bagaimana kita mengisi catatan kehidupan dari awal sampai mengakhirinya. Dalam 2 Timotius 4:7-8, Paulus menggambarkan kehidupan sebagai suatu perlombaan lari, dimulai dari titik awal yaitu garis START dan berakhir pada titik akhir yaitu garis FINISH. Dalam konteks Paulus, ia berbicara tentang bagian akhir dari kehidupannya, dimana tidak lama kemudian ia dihukum mati sebagai martir. Ia mengatakan “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman…”. Kesaksian Paulus ini wajib kita perhatikan bersama bahwa ada banyak di antara kita yang memulai kehidupan sama seperti Paulus yaitu dengan sangat buruk. Ia sendiri mengakuinya dengan jujur bahwa ia paling berdosa di antara manusia. Tetapi ada suatu titik dimana ia mengalami perubahan 180 derajat dalam hidupnya, dan ia dengan rendah hati bersedia untuk mengalami perubahan. Titik perubahan itu terjadi dalam peristiwa perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan di jalan ke Damsyik. Selanjutnya, bagaimana ia menjalani sisa hidup sebagai kesempatan untuk melayani. Kemudian ia membuat pernyataan “aku telah mengakhiri pertandingan yang baik”. Ini menjadi penting bagi kita sebagai orang percaya perlu muncul kesadaran diri sebagai buah pergumulan panjang untuk tetap setia dan taat hingga akhir yang baik. Paulus dan kita semua hanya sebagai hamba sebagaimana cerita dari perumpamaan di atas, yang hidup dalam anugerah. Patut kita meresponi untuk mengerjakan terus berkarya yang dipercayakan kepada kita. Hingga Allah yang empunya ladang berkata memuji wahai hambaku yang baik dan setia masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Anda merindukan Allah mengatakan hal ini bukan? Setia dan taatlah. -ANT