BERKAT UNTUK ORANG KECIL

25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. 26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Matius 11:25-26

Ayat di atas, sepertinya membawa kita untuk melihat Allah yang pilih kasih. Allah yang sepertinya lebih mengasihi orang kecil, miskin dan tidak terpandang, daripada mengasihi orang yang kaya, bijak, dan pandai. Tetapi benarkah demikian? Apakah Allah yang kita sembah adalah Allah yang lebih mengasihi orang miskin dari pada orang kaya? Allah yang lebih mengasihi orang bodoh dari pada orang terpelajar? Jawabannya tentu saja tidak. Allah tidak memiliki karakter pilih kasih yang demikian. Allah menyatakan kasihNya kepada semua orang, walapun secara khusus di bagian ini, Tuhan Yesus memberikan sebuah penekanan kasih Allah kepada orang kecil.
Penekanan itu sebenarnya hendak memberikan penjelasan mengenai sikap hati seseorang di hadapan Allah. Kepada orang-orang yang merasa dirinya bijak, pandai dan mampu untuk melakukan dan mengerti semua hal dalam hidup tanpa bantuan Allah, Allah justru menyembunyikan berkatNya. Tetapi, kepada orang-orang yang menganggap dirinya kecil dan tidak berarti, Allah justru menyatakan kemulianNya. Ibarat sebuah gelas yang sudah penuh dengan air, maka gelas itu tidak dapat diisi lagi. Tetapi gelas yang kosong, akan selalu siap untuk diisi.
Sikap hati seperti orang kecil adalah hal yang Tuhan inginkan dalam hidup kita. Berkali-kali Tuhan Yesus mengingatkan pentingnya sikap hati yang demikian. Karena kepada mereka yang tidak meninggikan dirinya, Bapa akan menyatakan kelimpahan kasihNya. Happy ending bersama Tuhan hanya akan terjadi sewaktu kita merendahkan diri dan tidak menganggap diri kita bijak dan pandai di hadapan Tuhan. Mari terus miliki sikap hati yang demikian di hadapan Tuhan. -WS