PERSIAPAN SEMPURNA UNTUK HAPPY ENDING
16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. 17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap. Lukas 14:16-17
Gagal untuk merencanakan hidup, sama seperti merencanakan hidup untuk gagal. Kalimat di atas dibangun di atas dasar asumsi bahwa orang yang memiliki rencana yang baik dalam hidupnya kemungkinan besar akan menghasilkan hidup yang baik. Sementara orang yang tidak merencanakan hidupnya dengan baik, hidup dengan tidak bertanggung jawab dan semaunya, kemungkinan besar akan mengalami hidup yang berantakan. Sehingga, kita bisa belajar bahwa kalimat tersebut mengajarkan kita tentang pentingnya sebuah perencanaan dalam hidup. Tetapi, bukankah kita juga bertemu dengan kenyataan hidup yang pahit, di mana rencana kita gagal berantakan. Semua yang sudah kita atur dan siapkan menjadi tidak berguna karena ada hal-hal tidak terduga yang muncul dan mengacaukan rencana kita. Bagaimana kita bersikap di tengah gagalnya perencanaan kita? Di dalam ayat 24, Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuan Rumah dari pesta perjamuan tersebut. Sementara di ayat 16-17, Tuhan menjelaskan bagaimana Ia telah merencanakan, mengundang, dan mempersiapkan perjamuan itu. Para undangan hanya diminta untuk datang dan menikmati perjamuan makan tersebut. Beberapa orang menolak datang karena mereka mementingkan rencana hidup mereka daripada undangan Allah, dan akhirnya kehilangan kesempatan menikmati pesta besar itu. Sementara kaum marginal yang datang dan menikmati berkat itu adalah orang-orang yang rela rencana hidupnya terganggu demi sebuah undangan yang jauh lebih indah daripada yang mereka bisa rencanakan dalam hidup mereka. Para kaum marginal itu tahu identitas dan kualitas sang tuan rumah, sehingga mereka rela melepaskan recana mereka dan mengikuti undangan sang Tuan. Bagaimana dengan kita? Bukankah kita juga mengenal kualitas dan identitas Tuhan kita, Yesus Kristus? Bila ada rencana yang gagal di tahun ini, pandanglah hal itu sebagai sebuah undangan untuk mengikuti perjamuan yang Tuhan sedang siapkan untuk kita. Percayalah dan terimalah undangan Tuhan itu, karena segala sesuatu yang jauh lebih indah dari yang bisa kita bayangkan telah dipersiapkan untuk kita. -WS