GOOD STARTING OF JOSHUA (1)

1Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: 2″Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. 3Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. 4Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. 5Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Yosua 1

Sejak kemerdekaan di tahun 1945 kita telah berganti pemimpin Negara (presiden) hingga 6 kali dan sekarang kita memiliki presiden ke 7 Bpk. Joko Widodo. Ada pepatah bijak yang mengatakan bahwa setiap orang (pemimpin) telah melakukan hal yang tepat pada zamannya; sehingga tatkala kita melihat sebuah kemajuan sesungguhnya itu terjadi secara progresif di mana setiap pemimpin telah meletakkan sumbangsih demi sumbangsihnya. Berangkat dari pemikiran seperti ini, maka boleh-lah kita menyimpulkan bahwa Musa memainkan peranan penting untuk memperlengkapi Yosua hambanya melalui perjalanan & pelayanan bersama tatkala Yosua menjadi bujangnya. Yosua tahu apa yang menjadi pergumulan seniornya, sehingga dalam pendekatan kita secara manusiawi maka dianggap layak bila Yosua meneruskan tampuk pimpinan membawa bangsa Israel ke negeri perjanjian. Dan nyatanya demikian. Pandangan di atas nampaknya kurang tepat karena Musa dan kemudian Yosua bukanlah produk demokrasi yang sedang mengusung sebuah kelompok atau partai; bukan pula sebuah kerajaan di mana Yosua sebagai sang pangeran yang harus melanjutkan tanggung jawab rajanya. Mereka berdua berada dalam posisi oleh karena penunjukan TUHAN menerima tanggung jawab & penyertaan yang langsung dari TUHAN. Inilah yang menjadi starting point yang krusial tatkala Yosua memulai pelayanannya, sekaligus menjadi kunci finishing well-nya, taat TUHAN. -JP