TETAP SETIA DALAM MASA SULIT

9. Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku! 10. Itulah yang masih merupakan hiburan bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus. Ayub 6:9-10

Ayat di atas merupakan perkataan Ayub kepada sahabat-sahabatnya yang menyalahkannya atas semua penderitaan yang dialaminya. Di dalam
perkataannya tersebut Ayub mengungkapkan keputusasaannya dalam menghadapi situasi yang terjadi dalam kehidupannya. Ia berkata, Kiranya
Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku!. Kalimat ini adalah suatu Death Wish yaitu harapan/permohonan untuk mati. Mengapa Ayub ingin mati? Karena Ayub merasa sangat menderita dengan kematian mendadak dari anak-anaknya, harta kekayaan yang lenyap seketika, penyakit kulit yang amat menyakitkan, istri yang memintanya untuk mengutuki Allah dan sahabat-sahabatnya yang terus menuduhnya. Sehingga Ayub menggambarkan penderitaannya dengan kepedihan yang tak kenal belas kasihan.
Ayub merasakan penderitaan yang teramat besar. Ia merasa tidak memiliki kekuatan untuk bertahan, tidak ada orang yang dapat berbagi duka
dengannya bahkan Tuhan pun tidak segera menolongnya. Di tengah keputusasaannya, kematian menjadi solusi terbaik baginya. Namun, kematian
yang diharapkannya bukanlah mati bunuh diri melainkan menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan yang mengijinkan penderitaan itu terjadi dan mengakhirinya dengan mengambil nyawanya. Ayub tahu bahwa Tuhanlah yang memiliki hidupnya dan bunuh diri adalah sebuah pengkhianatan akan kedaulatan Tuhan. Ayub tidak mau berbubah setia dan menyangkal Tuhan. Maka meskipun menderita, Ayub tetap setia seperti yang dikatakannya pada ayat 10, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus.
Tidak mudah untuk setia di tengah tantangan kehidupan yang sulit. Lebih mudah untuk menyalahkan orang lain bahkan Tuhan di tengah situasi tersebut. Maka banyak orang Kristen yang lebih memilih meninggalkan Tuhan daripada setia tapi menderita. Maukah kita setia kepada Tuhan yang berjanji tidak akan pernah meninggalkan sekalipun kita berjalan dalam lembah kekelaman? -AYT