PENJAJAHAN FINANSIAL (6) Bacaan: Lukas 12:16-21
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (Lukas 12:20)
Logika Kekayaan. Jika kita amati apa yang Tuhan Yesus katakan dalam bagian ini, kita dapat melihat bagaimana Tuhan Yesus mengajak para
pendengar-Nya untuk memiliki cara berpikir yang rasional yang bisa disebut dengan logika harta kekayaan. Tuhan Yesus mengajak kita untuk memakai nalar kita dalam melihat, memaknai dan menggunakan harta kekayaan secara benar. Jika kita lebih memilih untuk lebih banyak berfokus kepada harta, pada akhirnya kita akan kecewa dan merana.
Jika kita menetapkan hati hanya tertuju kepada harta kekayaan, memegang erat kekayaan, maka lambat namun pasti kita akan kecewa. Pada
akhirnya apa yang pegang erat akan terlepas, entahkah itu dihancurkan atau dicuri atau pada saat kita meninggal. Logika kekayaan ini tentu dipahami oleh para pendengar Yesus pada waktu itu, sebab ini adalah sebuah realita, fakta yang mereka hadapi.
Saat itulah Yesus berkata, ada harta kekayaan yang tidak akan lenyap, akan tetap ada yaitu kehidupan kekal. Jika investasi di dunia akan mengecewakan atau ditinggalkan, namun kekayaan surgawi akan tetap ada untuk selama-lamanya. Kekayaan itu adalah kita dapat hidup kekal bersamasama dengan Tuhan. Tuhan Yesus mengajak para pendengar-Nya untuk menggunakan logika berpikir mereka. Harta mana yang mereka mau simpan, harta yang bagaimana yang mereka pilih.
Dalam pengajaran Tuhan Yesus, kita dapat melihat, Tuhan Yesus bukan anti kepada kekayaan, Tuhan Yesus juga bukan melarang kita memiliki
kekayaan. Tidak ada yang salah ketika kita memiliki kekayaan, memiliki rekening tabungan deposito di bank, berinvestasi. Namun Tuhan Yesus mengingatkan kita agar kita tidak mengikatkan diri kepada kekayaan. Tuhan Yesus mengatakan Kamu tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, yaitu kepada Tuhan atau mamon
Keterikatan kepada kekayaan itulah akan dapat menjadi akar dari sebuah kejahatan, ketamakan atau keserakahan. Hikmat Tuhan kiranya menolong kita untuk memiliki logika yang benar dalam memandang harta, kekayaan.
Doa: Tuhan Yesus, mohon belas kasih-Mu agar kami memiliki hikmat yang benar, sesuai dengan firman-Mu saat kami memandang kekayaan, Amin
.
-Gian