PENJAJAHAN FINANSIAL (4) RabuBacaan: Matius 6:19-24

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Matius 6:24).

Hidup itu pilihan. Hidup ini banyak pilihan, dan setiap hari kita diperhadapkan dengan banyak pilihan, apakah memilih untuk mendekat
kepada Tuhan atau menjauh dari Tuhan. Pilihan kita akan menentukan langkah kita, serta akan menambatkan hati kita kepada pilihan yang kita ambil. Tatkala kita memilih untuk mengejar hal-hal duniawi, kekayaan (harta), pilihan itu akan menuntun langkah kita untuk mencari dan mengejarnya. Setelah kita mendapatkan, kita juga akan terus mengejarnya yang kemudian menjadikan kita menambatkan hati dan pikiran kita kepada harta atau kekayaan.
Inilah peringatan Tuhan Yesus kepada para pendengar-Nya. Pilihan mereka akan menentukan tambatan hati mereka. Para pendengar Yesus
pada waktu itu sangat memahami hal ini. Mereka akan memilih satu diantara dua tuan, mengasihi yang satu dan mengindahkan yang lain.
Yesus dengan lugas berkata kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (ayat 24).
Mammon adalah istilah Syria (Syriac adalah bahasa kuno yang digunakan oleh beberapa orang Kristen awal), yang mengacu pada kekayaan, keuntungan, kemakmuran, harta benda, atau uang. Kekayaan akan mengikat hati kita, dan juga pada akhirnya akan memperbudak kita.
Kita berkata bahwa kita bekerja untuk mendapatkan uang, namun realitanya sering kali kitalah yang diperbudak oleh uang dan menjadikan
uang sebagai tuan atas hidup kita.
Ajaran Tuhan Yesus sesungguhnya menjadi tanda awas bagi kita agar kita tidak terjebak dengan fokus yang salah. Ajaran Tuhan Yesus juga
mengingatkan kita agar kita tidak menambatkan hati kita hanya kepada kekayaan. Kita memang membutuhan uang, namun bukan menjadikan
uang sebagai tuan atas hidup kita. Yesus mengatakan demikian karena Ia tahu bahwa kita sering memiliki kecenderungan untuk memilih yang salah.

Doa: Tuhan Yesus, tuntunlah kami agar kami memiliki kedisiplinan diri dalam membangun kedekatan dengan-Mu. Kami sering memilih yang salah dan menjadikan harta kami sebagai tuan kami. Bimbing kami ya Tuhan, Amin.

-Gian