DISIPLIN DIRI
Matius 5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Dalam khotbah-Nya tersebut, tentu Tuhan Yesus tidak sedang mengajarkan pendengar-Nya untuk melakukan mutilasi. Mata merupakan media yang pertama kali menstimulasi nafsu seksual seseorang, tangan melambangkan instrumen yang melaksanakan dari nafsu seksual tersebut. Maka, perkataan Tuhan Yesus di atas merupakan disiplin diri yang sangat tinggi yang harus diakukan murid Kristus. Ada penyangkalan diri yang kuat untuk menolak segala hal yang memberi akses pada pencobaan. Sayangnya banyak orang yang menganggap bahwa ajaran Kristus hanya berisi tentang penderitaan, tidak dapat menikmati kesenangan yang ada. Ada seorang anak muda yang pernah bertanya, Emangnya jadi orang Kristen harus menderita terus ya? Sebenarnya problemnya adalah kita sering kali tidak mau menderita karena itu mengorbankan kenyamanan kita. Ketika candaan-candaan vulgar dianggap hal yang wajar, kita harus menghindarinya, lalu kita takut dianggap aneh dan dikucilkan dari pergaulan. Jika kita masih merasa demikian, sesungguhnya kita masih membiarkan dosa menjajah hidup kita.
Sebaliknya, sebagai orang yang sudah dimerdekakan Tuhan dari belenggu dosa, kita diberikan kemampuan oleh Kristus untuk hidup melawan dosa, mematikan segala nafsu kedagingan kita. Dengan demikian kita dimampukan hidup sesuai kehendak Tuhan. -VA