ORANG YANG TELAH DIMERDEKAKAN HARUS MENGISI KEMERDEKAAN
11. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. 12. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. 13. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. 14. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. (ROMA 6:11-14)
Bacaan Alkitab
Keluaran 29:1-46
Setiap memasuki tanggal 17 Agustus, kita bangsa Indonesia selalu saja memperingati hari kemerdekaan Indonesia, dengan mengibarkan sang merah putih di udara, sebagai bentuk bukan sekedar perayaan kemerdekan, tetapi juga bentuk penghormatan atas perjuangan para founding father dan mother bangsa. Sampai dengan hari ini segala bentuk perayaan dan penghormatan atas peristiwa kemerdekaan dilakukan dalam bentuk. Jika dahulu kemeriahannya juga diekspresikan dengan berbagai cara, seperti adanya berbagai bentuk lomba yang menggambarkan semangat perjuangan dalam mencapai kemerdekaan hingga acara yang sangat khidmat dalam bentuk upacara bendera di berbagai instansi maupun juga secara resmi diadakan oleh pemerintah pusat.
Tapi dalam dua tahun ini momentum seperti ini tidak dapat dijumpai lagi mengingat adanya pandemi yang belum bisa dikendalikan. Pandemi Covid 19 telah memberikan pengaruh yang sungguh luar biasa, terhadap dunia, termasuk kita Indonesia menderita, bahkan dari segala aspek dan segi. Sebagai orang percaya yang melihat dan mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia itu adalah sepengetahuan Allah, maka pastinya melalui pandemic ini Tuhan sedang berbicara banyak kepada kita. Ada yang melihatnya sebagai bagian dari salah satu cara Tuhan menegur kita, untuk segera berbenah dan berubah. Berubah menjadi bangsa yang merdeka. Bukan merdeka dari penjajah, tapi dari bangsa dan diri sendiri. Mengapa? Karena untuk menjadi bangsa yang berkembang dan maju, kita mesti berlomba dalam kebaikan. Bukan berlomba memperebutkan kekuasaan. Bukan pula saling menjatuhkan, apalagi sampai membunuh dari belakang. Orang percaya sebagai bagian dari bangsa dan negara Indonesia yang telah 76 tahun merdeka seharusnya melihat perjuangan mengisi kemerdekaan dengan lebih baik dan jelas. Apalagi jelas sebagai penerus tongkat estafet bangsa kita dituntut menantang diri kita sendiri apa yang harus kita kerjakan dalam mengisi kemerdekaan. Bukan hanya kemerdekaan dalam arti kehidupan berbangsa dan bernegara, karena terlebih itu kita yang sudah dimerdekakan oleh Kristus dari perhambaan dosa, apa yang bisa kita lakukan? Paulus dalam banyak hal membukakan pikiran kita melalui nasihatnya kepada jemaat Efesus di pasal 2 ayat 10, karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Pekerjaan baik apa yang harus kita kerjakan selama pandemi sebagai orang percaya dalam kaitannya dengan kemerdekaan yang kita miliki? Tidak perlu muluk-muluk, pertama, sederhana saja dengan tetap di rumah
saja, mencegah tersebar luasnya sang virus corona. Tetapi agar tetap produktif maka mari sama-sama kita mengisi kemerdekaan kali ini dengan berkreasi dari segala segi. Kedua, memanfaatkan daring dengan mengupload hal-hal yang baik, sharing kesaksian, mengikuti seminar atau bahkan bisa pelawatan dan sebagainya. Bagaimana? -ANT