HIDUP MERDEKA BERARTI TIDAK MENGERJAKAN DOSA
11. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. 12. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. 13. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. 14. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. (ROMA 6:11-14)
Bacaan Alkitab
Keluaran 31:1-18
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama dijadikan sebagai satu statemen konstitusi bersama terkait dengan kemerdekaan, disana dikatakan: Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan perikeadilan.
Jika konstitusi yang ada di dunia melihat betapa pentingnya kemerdekaan yang dipandang sebagai bagian hak paling hakiki yang dimiliki manusia, maka Allah terlebih lagi karena Allah memandang manusia sebagai ciptaan yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya serta dipandang termulia sehingga Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh kemerdekaan dan
hidup kekal. Tidak ada satu pun ciptaan yang lain yang dipandang oleh Allah sedemikian berharganya yang semuanya dikerjakan Allah tanpa pernah memandang karya, kerja dan rupa manusia. Beruntunglah kita yang memiliki Allah yang sedemikian kasih kepada kita. Akan tetapi tidak setiap kita mengerti dan memahami bagian ini, sehingga Paulus sangat perlu untuk terus mewartakan dan mengajarkan bagian ini kepada setiap orang percaya yang digembalakannya pada eranya dan bagi kita yang hidup sekarang ini menikmati semua firman yang telah dituliskannya. Harapan dari pewartaan dan pengajaran Paulus adalah bahwa orang percaya semakin menyadari tentang kemerdekaan yang telah dianugerahkan dengan mulai mengisi hidupnya dengan bergiat mengerjakan perintah-Nya. Memang bukan suatu jaminan bahwa manusia tidak berdosa lagi, tetapi itu menjadi pilihan bagi manusia untuk di perhamba oleh siapa? Diperhamba oleh kebenarankah? Atau diperhamba oleh dosa? Disini Paulus menjelaskan ada dua ketaatan jemaat di Roma, yang satu taat kepada kebenaran Allah, yang satu lagi ketaatan kepada dosa. Namun perbandingan ini juga dipakai Paulus sebagai perbandingan antara kehidupan mereka setelah menjadi jemaat yang sudah ditebus
oleh Yesus Kristus maupun sebelumnya. Paulus menegaskan bahwa mereka telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba kebenaran. Dimerdekakan dari dosa maksudnya adalah mampu memahami yang dikehendaki oleh Allah dan melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari. Itulah yang menjadikan mereka menjadi hamba kebenaran Allah. Kita telah dimerdekakan dari perbudakan dosa pada saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, bertobat meninggalkan/menanggalkan dosa-dosa perjinahan, percabulan, perselingkuhan dan
lain-lain, lahir baru, hidup dalam kesucian, tinggal dan hidup di dalam Roh Kudus! Kita diberi kuasa menjadi anak-anak Allah yang bisa hidup merdeka dari perbudakan kuasa dosa. Hanya mereka yang tidak dengar-dengaran firman dan Roh Kudus serta bersandar pada hikmat sendiri yang akan jatuh diperbudak oleh dosa. Yang tidak waspada terhadap si Jahat yang mengaum seperti Singa menggoda Anda. -ANT