MEMPERGUNAKAN KARUNIA: KASIH SEBAGAI LANDASAN UTAMA
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. (1Korintus 13:1-2)
Bacaan Alkitab
Wahyu 22:1-21
Sepanjang perenungan kita tentang karunia kita menyadari adanya perbedaan karunia antar anggota-masing-masing sesuai dengan hikmat dan kehendak Allah. Ada juga perbedaan-perbedaaan lain yang dikatakan Paulus sebagai yang lemah dan tidak elok dibanding yang lain. Dan di dalam itu semua juga ada godaan-godaan untuk mempergunakan setiap karunia untuk kepentingan pribadi tanpa ada kaitannya dengan Tuhan, tubuh-Nya dan Kerajaan-Nya. Nampaknya memang kita sedang berjalan di ladang ranjau di mana jika tidak hati-hati kita bisa terjebak dan jatuh.
Nampaknya Paulus juga menyadari hal itu sehingga untuk mengakhiri diskusinya tentang bermacam-macam karunia, dalam surat kepada jemaat di Korintus Paulus menarik kesimpulannya kepada satu hal yang tidak boleh kita abaikan dan lupakan. Suatu hal yang bahkan disebut Paulus sebagai yang paling utama. Itulah kasih.
Kasih menjadi landasan yang menjaga kita tetap dalam alur yang sesuai dengan kehendak Allah ketika mempergunakan kasunia yang Dia berikan kepada kita. Kasih menjaga hati kita untuk tidak sombong, arogan dan merasa superior dari yang lain sekalipun mereka memiliki karunia yang berbeda. Kasih menjaga hati kita untuk tidak berfokus pada diri sendiri dan memakai karunia kita untuk memenuhi keinginan dan nafsu pribadi. Kasih menjaga hati kita untuk tetap berada dalam relasi yang sehat dengan sesame tubuh Kristus. Kasih menjaga hati kita untuk tetap memakai karunia yang diberikan kepada kita demi membangun sesama tubuh Kristus dan memuliakan Allah.
Peringatan keras Paulus dalam ayat ini biarlah terus menjadi peringatan yang berdengung di telinga kita; seberapa pun hebatnya, pandainya, besarnya, uniknya, spektakulernya karunia kita, namun jika kita tidak memiliki kasih, maka sama sekali tidak berguna!Dan