TAKARAN KARUNIA: SESUAI UKURAN MENURUT HIKMAT & KEHENDAK ALLAH

Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
(Efesus 4:7)
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. (1Korintus 12:11, 18)

Bacaan Alkitab
Wahyu 17:1-18

Beberapa waktu yang lalu kamiPemuda dan Remaja Pos Istana Regencymendiskusikan seri 7 Deadly Sins dalam persekutuan online. Perlu diingat bahwa 7 Deadly Sins bukan berarti itu adalah dosa-dosa yang lebih mematikan daripada dosa yang lain, karena semua dosa berujung pada maut, namun lebih didefinisikan sebagai dosa-dosa yang dapat menarik kita kepada dosa-dosa lain. Salah satu dari 7 Deadly Sins adalah Iri Hati (Envy). Jean Vanier memberikan satu quote yang cukup mewakili tentang iri hati, yaitu bahwa Envy comes from peoples ignorance of, or lack of belief in, their own gifts. Iri hati datang dari pengabaian atau kekurang percayaan manusia terhadap karunianya sendiri. Kenapa orang iri? Karena mereka berpikir bahwa apa yang dimiliki orang lain lebih bagus, lebih hebat, lebih baik, daripada apa yang dia miliki.
Apakah pemikiran seperti ini juga ada dalam pikiran kita? Ketika kita melihat orang lain kita berpikir Orang itu punya karunia yang lebih hebat daripada aku. Dia punya suara yang indahtidak seperti aku. Dia punya aura pemimpin yang kuattidak seperti aku. Dia punya skill yang lebih hebattidak seperti akudan seterusnya. Pemikiran seperti itu akan membawa kita kepada (1) iri hati (2) merasa inferior/rendah diri dan akhirnya tidak mau atau tidak berani untuk bekerja sesuai kemampuan kita. Sekali lagi ketika bicara tentang karunia, Paulus menekankan bahwa ketika Allah memberikan karunia kepada masing-masing orang, maka Dia memberikan itu sesuai dengan ukuran dan kehendak-Nya. Kita percaya bahwa Allah adalah Allah yang Maha Berhikmat, Dia tahu yang terbaik untuk masing-masing kita. Maka kita pun bisa meyakini bahwa apa yang diberikan kepada kita secara pribadi, sekalipun berbeda dengan apa yang Dia berikan kepada orang lain, adalah yang terbaik dan sesuai dengan diri kita. jangan menjadi inferior/rendah diri, dan sebaliknya, jangan menjadi superior/tinggi hati dengan beranggapan bahwa apa yang kita punya/bisa lebih baik dari orang lain. Dan