ADA BEBERAPA MOTIF ORANG YANG PENUH KEPALSUAN: MENCARI KEUNTUNGAN PRIBADI

1.Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. 2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. 3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. 2 Petrus 2:1-3

Bacaan Alkitab
2 Timotius 1:1-18

Memang di tengah zaman yang sangat materialistis seperti sekarang ini, kebutuhan hidup sehari-hari sangatlah mempengaruhi tindakan seseorang. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap orang memakai cara yang berbeda-beda. Ada orang yang memenuhi kebutuhan tersebut setiap orang memakai cara yang berbeda-beda. Ada orang yang memenuhi keburuhan hidupnya dengan cara yang wajar seperti bertani, bekerja sebagai pegawai, tukang, dan lain-lain. Tetapi juga tidak jarang yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang tidak wajar seperti mencuri, melacur, berjudi, dan lain-lain. Ada banyak orang yang ingin melayani seperti hamba Tuhan hanya karena ingin memenuhi keburuhan hidupnya. Mereka beranggapan bahwa dengan menjadi pengkhotbah arau hamba Tuhan maka keburuhan akan terpenuhi. Hamba Tuhan tidak bisa dilepaskan dari kebucuhan hidupnya. Banyak hamba Tuhan yang menjadikan pelayanan sebagai ladang bisnis, sehingga pelayanan yang dilakukannya semata-mata bertujuan untuk memperoleh uang atau materi’ sebanyak-banyaknya. Mereka tidak melayani seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus yairu rela memberikannya nyawa-Nya sendiri bagi domba-domba-Nya. Yesus mengatakan bahwa gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-domba. Tetapi gembala palsu menemukan cara-cara agar domba-domba itu memberikan semua miliknya kepada gembala. Betapa banyaknya uang dan pelayanan yang giat diberikan oleh para penganut ajaran sesat. Dalam ayat 14 petrus berbicara tentang orang-orang yang tertipu oleh guru-guru palsu sebagai orang-orang yang lemah yang terpikat.’ Memang ada banyak trik yang digunakan oleh guru-guru palsu dengan tujuan untuk memperoleh materi atau uang dari jemaat yang dipimpinnya. Mereka tidak memikirkan apakah cara itu sesuai dengan Firman Tuhan atau tidak, yang penting tujuannya untuk mendapatkan materi tercapai. Dalam ayat 15 dikatakan bahwa guru-guru palsu meninggalkan jalan yang benar dan menempu jalan yang sesat seperti yang dilakukan oleh Bileam, anak Beor yang suka menerima upah untuk perbuatan’perbuatan yang jahat. Guru-guru palsu selalu kuatir dalam kehidupannya mengenai apa yang hendak mereka makan dan pakai. Mereka tidak mempercayai Firman Allah yang mengatakan, “Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan lnjil,harus hidup dari pemberitaan lnjil.”(1Korintus 9:14). Jika hamba-hamba Tuhan yang menginginkan hidup yang lebih baik maka harus bersandar sepenuhnya kepada Allah. Ingatkan diri kita sendiri bahwa jangan pernah kita melayani hanya karena menginginkan harta yang banyak atau untuk perut kita. Ingat yang pernah Rasul Paulus nasihatkan bahwa itu semua berakhir pada kebinasaan (Filipi 3:9-19). -ANT