STRIVE AND SURVIVE BERARTI ADA TANDA KEPEDULIAN ALLAH

27. Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu
teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, 28. dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. 29. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk
percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,30. dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku. FILIPI 1:27-30

Bacaan Alkitab
1 Korintus 14:1-40

Mengapa jemaat di Filipi perlu mempertahankan sikap mereka yang bersemangat demi injil dan tidak gentar sedikit pun dengan para lawan? Paulus memperlihatkan kebenaran penting dalam nasihat untuk senantiasa berjuang dan bertahan, bahkan tidak gentar terhadap banyak kesulitan hidup, yakni bahwa hal-hal tersebut membuktikan bahwa Allah telah dan selalu peduli pada umat-Nya. Dikatakan dalam kehidupan orang-orang saleh termasuk Paulus juga saksikan sendiri dalam hidup rekan-rekannya sesama rasul dan juga pelayan Tuhan ketika mereka menjadi kuat dengan berjuang dan bertahan, maka itu semua bukan karena kuat dan gagah mereka tetapi karena ada Allah yang peduli yang melindungi. Ada Allah yang peduli yang menyertai dan memberikan hikmat. Ada Allah yang peduli yang memberi kekuatan dan
memulihkan. Bahwa ada Allah yang peduli yang mengangkat tiap kuk sehingga kuk itu menjadi ringan. Jad benarlah bagian ini sehingga patutlah Paulus harus katakana dalam surat penggembalaannya bahwa jika kesulitan itu dihadapi dengan semangat juang yang tinggi diantara orang percaya maka itu hanyalah sebuah tanda (ayat 28b). Kata tanda (endeixis) dalam tulisan Paulus mengarah pada bukti (Rm 3:25-26; 2 Kor 8:24). Melalui apa yang terjadi, Allah sedang membuktikan sesuatu. Ia bukan Allah yang pasif dan bisu. Ia selalu berintervensi dan menyampaikan pesan tertentu. Hanya saja, kita sendiri yang seringkali buta dan kurang peka. Di tahun 2020 apa yang telah Tuhan beritakan kepada tiap kita ketika pandemic berlangsung? Apakah kita hanya melihat: karena pandemic belum selesai maka Allah tidak ada? Karena pandemic belum usai maka Alllah tidak berdaya? Karena pandemic belum selesai maka semua itu sia-sia dan patut dilupakan? Dan masih banyak kesimpulan-kesimpulan hidup yang bisa kita tarik dari hal-hal itu. Tapi benarkah demikian? Bukankah pandemic membuat Anda ingat ada Allah yang berdaulat? Ada pandemic membuat Anda
menghargai hidup dan waktu? Ada pandemic membuat Anda lebih dekat dan mengasihi keluarga? Ada pandemic membuat Anda menyakini bahwa cinta harta itu sesuatu yang sia-sia? Mengingat itu semua, maka itu pula yang dilihat Paulus yang juga harusnya dilihat oleh Jemaat Filipi. Bahwa di satu sisi dengan nada yang sama, penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok penduduk Filipi secara terus-menerus merupakan tanda kebinasaan. Dalam upaya mereka yang gigih untuk menghancurkan injil ternyata justru akan berbuntut kehancuran bagi jiwa mereka sendiri. Semakin bersemangat perlawanan mereka, semakin dekat kebinasaan mereka. Tetapi di sisi lain, semangat dan keberanian jemaat demi injil merupakan tanda keselamatan, bahwa itu semua: Ini datangnya dari Allah. Orang-orang yang sudah diselamatkan melalui injil dapat dikenali melalui perjuangan dan keberanian mereka demi injil. Hanya mereka yang sudah merasakan keindahan injil yang akan merasakan gairah demi keindahan tersebut. -ANT