TELADAN TUHAN YESUS
Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja,tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan,Allahmu!” Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Matius 4: 4-10
Bacaan Alkitab
1 Korintus 8:1-13
Tuhan Yesus memberi penilaian yang sangat tinggi terhadap firman Allah. Bagi Tuhan Yesus, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Firman memberi kehidupan, yaitu kehidupan kekal, menyelamatkan kita dari dosa. Sehingga, walau pun di tengah-tengah kelaparan yang sepertinya membawa kepada kematian fisik, Tuhan Yesus tetap memegang pentingnya firman. Roti memang memberi kekenyangan dalam kelaparan fisik, kekenyangan sementara dan tetap terus lapar. Tuhan Yesus memiliki perpektif, materi atau roti hanya sementara, tetapi firman yang hidup itu adalah kekekalan. Bagi iblis roti adalah benda yang cukup penting, sebagai alat untuk mengalahkan. Tetapi bagi Tuhan Yesus hanya materi yang tidak menjawab setiap pergumulan manusia. Hanya firman Allah yang mengatasinya dan memberi kemenangan. Bagaimana kita meresponi firman Tuhan? Apakah kita meresponinya karena kita mencitainya, merindukannya? Bagaimana kita menilainya? Apakah kita menilainya seperti Tuhan Yesus? Apakah firman itu lebih bernilai dari roti yang memberi kekenyangan secara fisik, atau firman yang memberi kemenangan, kebebasan dan damai sejahtera? Ini sangat memberi pengaruh apakah kita diberkati atau tidak oleh firman. Hal ini sangat mungkin menentukan apakah kita bertumbuh dalam firman atau
tidak. Atau firman itu menjadi beban atau damai sejahtera dalam hidup kita. Kiranya Tuhan menolong kita meresponi dan menilai firman-Nya. -FD