RESPON TIMBUL JIKA DIANGGAP PENTING
Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Mazmur 119: 18, 27, 33
Bacaan Alkitab
1 Korintus 7:1-40
Hal yang lain yang Tuhan mau dalam kita menerima firman-Nya adalah menyelidikinya. Mulai dari membaca, merenungkan serta mencari makna
dari firman itu sendiri. Puji Tuhan, di jaman ini kita diberi kemudahan dalam hal ini. Tentu ini kita lakukan kalau kita merasa bahwa firman itu penting bagi kita. Ada banyak orang Kristen yang menelan firman itu mentah-mentah tanpa mengunyahnya, sehingga mereka tidak bisa melihat keindahan dan keajaiban firman Tuhan. Di sisi lain kalau kita menyadari bahwa ada ajaran sesat, ada bidat, ada yang memanfaatkan firman itu untuk kepentingan pribadi, maka semestinya kita menyelidiki firman itu, agar kita tidak disesatkan, kita lebih dalam mengerti serta mendorong kita melakukannya dalam hidup kita. Dari bagian firman yang kita baca di atas, pemazmur berulang kali berdoa kepada Tuhan agar matanya disingkapkan ketika membaca firman. Memohon agar diberi pengertian, meminta agar Tuhan memperlihatkan kepadanya maksud dan makna dari firman itu. Itulah usaha yang dia lakukan di dalam pengejarannya akan mengerti firman. Pemazmur menyadari betapa terbatasnya pengertian dan hikmatnya, dan di lain pihak, betapa dalamnya firman itu serta betapa tingginya hikmat Allah yang ada dalam firman itu. Dengan respon seperti itu, pemazmur mendapatkan apa yang dia rindukan, yaitu firman itu menjadi pelita dan terang bagi kakinya, yang menuntun dia di tengah kegelapan pencobaan hidup ini. Ia mengalami kemenangan sehingga tidak selalu berbuat dosa. Respon yang sama dan penilaian yang tinggi akan firman Allah semestinya kita miliki. Ini yang mendorong kita untuk menyeliki, mencermati sehingga pengertian kita diperlengkapi. Kita menjadi besi, menajamkan besi kepada orang-orang yang kurang berhati-
hati menyampaikan firman. Atau kita dipakai Tuhan untuk menjadi latih tanding kepada hamba-hamba Tuhan (memberi masukan kalau perlu) di
gereja kita, bagi kita yang memiliki talenta untuk itu. Kiranya Tuhan memakai kita untuk kemuliaan nama-Nya. -FD