TERHIMPIT OLEH PERGUMULAN HIDUP

Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi
mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
Ibrani 4: 2

Bacaan Alkitab
1 Korintus 5:1-13

Memang keluhan bahwa kita tidak diberkati oleh firman Tuhan ketika mendengar khotbah dalam ibadah, bisa saja disebabkan oleh yang berkhotbah. Misalnya, ada pengajaran yang salah, namanya manusia bisa saja salah, dan kebetulan kita tahu dan sudah belajar tentang firman itu sendiri. Bisa saja kita pernah mendengar seorang pengkhotbah menyampaikannya dengan tepat atau membacanya di sebuah buku, yang pada jaman ini sangat mudah kita dapatkan melalui media social, ada yang berbayar atau yang gratis. Tetapi kali ini kita fokus pada masalah kita yang mendengar. Kalau kita melihat mengapa penulis kitab Ibrani ini memperingati orang-orang Kristen yang berlatar-belakang orang Yahudi, salah satu penyebabnya adalah mereka mulai meninggalkan iman Kristennya karena penganiayaan khususnya di jaman Kaisar Nero. Sehingga berita suka cita melalui Injil itu tidak membuat mereka bertumbuh di dalamnya, tidak merasakan suka cita sejati. Mungkin pada awalnya mereka bergembira menerimannya, tetapi seiring dengan bertambahnya penderitaan hidup yang mereka alami dalam penganiayaan dan beban hidup lainya, mereka mulai bimbang. Hal ini diperkuat oleh perumpamaan Tuhan Yesus tentang yang menabur benih (Matius 13: 3: 23). Benih yang jatuh di tengah semak berduri, terhimpit sehingga mati. Tidak tertutup kemungkinan orang Kristen yang beribadah pada jaman ini atau yang merenungkan firman secara pribadi, mengalami seperti yang dialami oleh orang-orang Ibrani dalam surat ini. Mereka membawa pergumulan hidup di hadapan Allah, dan tetap memikulnya. Semestinya mereka menyerahkan di depan kaki Tuhan melalui doa serta mempercayakan pada kedaulatan dan kuasa Tuhan. Sehingga dengan demikian mereka menerima kelegaan, seperti yang ditawarkan Tuhan Yesus ketika Dia berkata: Marilah kepada-Ku yang letih lesu, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Jadi pada waktu kita merasa tidak diberkati oleh firman yang disampaikan atau yang kita renungkan sendiri, mari kita koreksi diri, apakah ada beban berat yang menghimpit kehidupan kerohanian kita. Marilah kita letakkan di depan kaki Tuhan, dan terimalah kelegaan yang ditawarkan-Nya. -FD