FIRMAN TUHAN & KEHIDUPAN

105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 106Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil. 107 Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. 108 Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku. 109 Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun Taurat-Mu tidak kulupakan.
Mazmur 119

Bacaan Alkitab
Roma 15:1-33

Tak ada hikmat yang lebih tinggi daripada hikmat Allah. Seorang yang ingin memiliki hikmat-Nya, harus hidup seturut firman-Nya. Pemazmur meyakini bahwa ia menjadi lebih berakal budi, lebih mengerti, dan lebih bijaksana, karena kuasa hikmat firman-Nya. Hikmat tidak tergantung pada pendidikan, usia, kedudukan, dan lain sebagainya, tetapi pada firman Tuhan.
Firman yang menghidupkan. Dalam keadaan sangat tertindas, permohonan pemazmur kepada Tuhan menyatakan suatu pemahaman bahwa ketergantungan hidupnya hanya kepada Tuhan. Ia tidak berharap kepada yang lain, tetapi kepada Tuhan yang sanggup menghidupkannya
sesuai dengan firman-Nya. Itulah sebabnya lahir puji-pujian di sela-sela pergumulannya mempertaruhkan nyawa karena orang-orang fasik yang telah memasang jerat terhadapnya. Firman Tuhan menjadi milik pusakanya untuk selama-lamanya. Kehidupan seorang yang sangat bergantung pada firman-Nya akan nyata dalam sikap imannya; ketika ia mengalami penderitaan dan penindasan, Tuhan semata yang menjadi pusat kehidupannya.
Keadaan kita tak ubahnya seperti hal-nya sang pemazmur, yang acapkali harus menghadapi berbagai pergumulan & kesesakan hidup.
Namun sesungguhnya kitapun juga dapat mengalami pengalaman pemazmur tatkala menyandarkan diri hanya kepada firman-Nya.

DOA: Ya Tuhan, frman-Mu memberi hikmat dan menghidupkan, kiranya mewujudnyatakan iman pengharapanku hanya kepada-Mu. -JP