HUNGER AND THIRST
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Matius 5: 6
Bacaan Alkitab
Roma 8:1-39
Kalau kita membaca perumpamaan tentang penabur. Dikatakan di sana ada 4 jenis tempat di mana benih itu jatuh yaitu di jalanan, di tanah berbatu, di tanah yang bersemak duri dan di tanah yang baik. Karakter tempat jatuhnya benih ini memperlihatkan kepada kita bagaimana seharusnya sikap hati kita ketika mendengarkan dan mempelajari firman Tuhan. Sikap yang tidak tepat maka akan mengakibatkan benih tidak berkembang dan bertumbuh sebagaimana harusnya.
Sikap hati yang harus kita miliki adalah sikap lapar dan haus. Frasa lapar dan haus ini memiliki makna sesuatu kerinduan yang mendalam akan kebenaran. Lapar dan haus di sini menggambarkan suatu kondisi yang membutuhkan makan dan minum dengan segera. Ketika jiwa kita lapar dan haus akan firman kebenaran tersebut maka kita akan terpuaskan ketika kita menikmati firman kehidupan tersebut. Bagaimana caranya supaya kita bisa senantiasa memiliki hati yang lapar dan haus akan kebenaran? Kita tentu masih ingat tentang seorang pemimpin muda yang datang pada Yesus dan bertanya tentang bagaimana caranya supaya ia bisa mendapat hidup yang kekal? Kisah ini dituliskan dalam Lukas 18: 18-30.
Pemimpin muda ini boleh dikatakan sebagai seorang yang memiliki hidup yang baik karena ketika Yesus mengatakan supaya ia melakukan hukum Taurat, ia mengatakan bahwa ia sudah melakukannya sejak kecil. Yang menarik untuk direnungkan adalah bagaimana sikap hatinya di dalam melakukan seluruh hukum Taurat itu?
Kemungkinan besar ia melakukannya sebagai legalisme belaka. Pencariannya akan hidup yang kekal hanyalah sekedar keinginan saja karena ketika Tuhan Yesus memberitahukan harga yang harus dikorbankannya, ia tidak rela. Hatinya tidak sungguh-sungguh haus dan lapar akan hidup yang kekal itu sehingga ia kehilangan kesempatan untuk mengalami kehidupan kekal di dalam Tuhan karena hartanya yang banyak. Saudara, ketika kita tidak memfokuskan diri kita kepada firman kehidupan itu maka kita akan kehilangan kuasa firman Tuhan yang bekerja
di dalam diri kita. Mari rendahkan hati kita dan mintalah pimpinan Tuhan di dalam kita mengiring Dia. Jangan memfokuskan diri kepada hal-hal yang lain.
Doa: Tuhan, tolonglah aku agar senantiasa memiliki rasa lapar dan haus akan Engkau sang Firman yang telah menjadi manusia. Puaskanlah rasa lapar dan hausku ini. Amin. -Jho