LAKUKAN SEDARI KECIL

Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Ulangan 6: 6-8

Bacaan Alkitab
Roma 5:1-21

Membaca bagian firman ini sudah tidak asing lagi bagi setiap kita. Ayat ini berbicara tentang bagaimana tanggung jawab ayah sebagai seorang imam untuk mengajarkan tentang sebuah pemahaman iman dasar kepada anak-anaknya. Seorang ayah bertanggung jawab untuk mengajarkan hal ini kepada anak-anak mereka sampai mereka menjadi seorang bar mitzvah atau batmitzvah pada usia 13 tahun untuk anak laki-laki dan 12 tahun untuk anak perempuan. Setelah mereka mencapai usia tersebut maka mereka akan dibimbing di bawah bimbingan seorang Rabi.Dari tradisi orang Yahudi ini kita melihat adanya hal yang sangat baik yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. Sedari kecil mereka telah diaajarkan tentang siapa YHWH yang mereka sembah. Anak-anak diajarkan bahwa TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu (Ul. 6: 4-5).
Ini adalah sebuah kepercayaan yang luar biasa dari TUHAN kepada para ayah pada masa itu. Hal ini sangatlah penting karena usia anak sampai dengan 12/13 tahun adalah waktu yang sangat baik untuk melakukan pembentukan pola pikir yang pada akhirnya akan menghasilkan karakter yang baik. Amsal 22: 6 berbunyi: Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. Firman ini ya dan amin. Dalam perenungan saya, saya mendapati Amsal 22: 6 itu terjadi dalam kehidupan Timotius. Timotius adalah anak muda yang sedari kecil sudah mengenal kitab suci (2 Tim.3:15) yang diajarkan oleh nenek dan ibunya. Itulah sebabnya Timotius dapat memahami pengajaran yang disampaikan oleh rasul Paulus dengan mudah dan Roh Kudus bekerja dengan leluasa untuk mengubahkan hatinya menjadi seorang pelayan Tuhan yang setia. Saudaraku, di masa pandemi ini ada banyak waktu bagi kita untuk mengajari anak-anak yang dipercayakan kepada kita. Bimbinglah mereka dengan kebenaran Firman Tuhan dan bantulah mereka untuk bertemu dengan Juruselamat yang sejati yaitu Yesus Kristus. Lakukan sekarang! Jangan sampai menyesal. -Jho