MARI MENGITUNG BERKAT TUHAN

Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Mazmur 103:1-2

Bacaan Alkitab

Wahyu 6-11

Suatu hari ada seseorang yang berkata, “pak hidup saya ini paling susah dari pada orang lain.” Secara ekonomi tidak sebaik orang lain, saya kesulitan masalah pekerjaan, keluarga juga banyak masalah, masalah sekolah anak- anak, masalah kesehatan, masalah dengan tetangga, sepertinya masalah tidak pernah berhenti dalam hidup saya. Tanpa bermaksud menghakimi, pernyataan tersebut mungkin saja terucap karena melihat begitu banyaknya masalah dan beratnya beban hidup yang sedang dihadapi. Sehingga hanya melihat segala kesulitan hidupnya, tetapi menutup mata terhadap segala hal baik yang dialami dari Allah.

Bagaimana dengan saya dan Anda? Jika saya dan Anda sedang mengalami masalah dan pergumulan hidup yang berat, bisa jadi juga akan merasa sebagai orang paling malang di dunia. Padahal, saya dan anda belum pernah bertanya atau melakukan survei tentang kesulitan hidup orang lain. Bisa jadi, ada banyak orang di luar yang hidupnya jauh lebih sulit dari pada yang saya dan Anda alami. Misalnya: ada orang yang tidak punya rumah, hidup sendirian, ada yang bergumul untuk sesuap nasi, ada yang mengalami sakit yang parah, hidupnya di kursi roda atau hanya di tempat tidur, dan mungkin masih banyak orang yang kondisinya memprihatinkan. Menyadari hal tersebut pantaskah saya dan Anda mengeluh, meratapi hidup, merasa paling malang, bahkan marah atau kecewa pada Tuhan?

Pemazmur juga menyadari bahwa masalah dan kesulitan hidup bisa saja datang silih berganti. Bahkan Pemazmur sendiri juga pernah mengalami dan menghadapi masa-masa yang sulit dalam hidupnya. Ada pemeras-pemeras atau orang yang menindas (ay. 6), dalam Mazmur yang lain ia menyebut ada musuh yang mengancam nyawanya, ia berada dalam kesesakan (Maz. 18:4- 7). Akan tetapi dalam setiap pergumulan yang dihadapi, bahkan yang tersulit sekalipun, Pemazmur mengingatkan agar tidak pernah melupakan segala kebaikan Tuhan. Pemazmur mengajak saya dan Anda untuk tetap mengingat betapa besarnya kebaikan Tuhan, yang tidak terhitung besar dan banyaknya. Apabila saya dan Anda menyadari hal tersebut, maka saya dan Anda akan takjub melihat betapa besar kasih dan segala kebaikan-Nya.

Refleksi: Jagan hanya melihat berbagai kesulitan hidup, akan tetapi mari belajar menghitung segala kebaikan Tuhan dalam hidup saya dan Anda. -Sp