ANTARA IMAN DAN PERBUATAN

17Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. 18Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku. (Yakobus 2:17-18)

Bacaan Alkitab
Yeremia 5-6
Amsal 24:23-25

Orang akan lebih percaya kepada orang yang berkata-kata dan melakukan perkataan itu sesua dengan tindakan atau perbuatannya. Setelah mendengar Firman dan hatinya diubahkan oleh Firman, maka kita akan mengambil sikap untuk percaya kepada Sang Firman yaitu Kristus. Percaya dan beriman kepada Kristus harus ditunjukkan melalui perbuatan, yaitu melakukan ketetapan dan janji-janji Tuhan kepada kita di dalam Firman-Nya. Di sini Yakobus sedang berbicara antara iman dan perbuatan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Jika orang Kristen punya iman kepada Kristus, tetapi tidak mau melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepada, iman itu tidak berguna, Yakobus memakai istilah ini “iman itu mati”. Iman tanpa perbuatan disebut mati, karena hatinya belum diubahkan oleh Allah. Ketika Roh Kudus memperbaharui hidup kita, perbuatan kita akan dikenal oleh ketaatannya kepada Allah. Jika tidak, Tuhan berkata; “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan” (Matius 7:23). Iman yang sejati menghasilkan ciptaan yang baru, hidup baru di dalam Kristus, bukan pengulangan perilaku yang berdosa, melainkan kehidupan yang penuh dengan pertobatan. Paulus berkata: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17). Memasuki hari ke 25 kegiatan 40 hari bersama Firman tentu kita sudah banyak membaca dan mendengar Firman Tuhan yang meneguhkan iman percaya kita kepada Kristus. Supaya iman kita kepada-Nya tidak sia-sia, maka kita harus mempraktikkan iman itu melalui perbuatan kita yang berkenan kepada Allah. Mari teguhkanlah iman kita melalui pembelajaran Alkitab dalam LTW3 dan melakukannya dalam dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di dalam keluarga kita, jemaat, dan masyarakat, sehingga melalui iman kita kepada Kristus, banyak orang diberkati dan nama Tuhan yang dimuliakan. Amin. -AS