PENGKHIANATAN DAN PENYEMBUHAN
48Maka kata Yesus kepadanya: “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?” 49Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?” 50Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya. 51Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya. (Lukas 22:47-51)
Bacaan Alkitab
Ulangan 23-25
Kisah Para Rasul 3
Mazmur 88
Amsal 12:12-14
Bila kita membaca kisah Injil secara lengkap, maka kita tahu bahwa motivasi pengkhianatan Yudas adalah karena ia lebih mencintai uang sebesar 30 keping perak, daripada mencintai Yesus. Tindakan ini tentu mendukakan hati Yesus. Ditambah lagi, Yudas mencium Yesus sebagai simbol pengkhianatannya. Sebuah simbol yang seharusnya menandakan keakraban sahabat dan saudara. Di malam itu Yudas bukan sedang mengakui Yesus sebagai sahabat ataupun saudara, melainkan sebagai hasil panen yang harus ia jual. Namun demikian, pengkhianatan Yudas tidak mengubah kasih Yesus kepada manusia yang menderita. Lukas mencatat respons Yesus yang tetap menyembuhkan telinga seorang hamba Imam Besar yang putus. Catatan Lukas ini menunjukkan bahwa di tengah pengkhianatan yang menyakitkan Yesus, pribadi Yesus tetap penuh kasih.
Pengkhianatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Pasangan suami isteri, orangtua dan anak, pacar, partner bisnis, sahabat, bahkan sesama pelayan di Gereja pun bisa saling mengkhianati. Masalahnya, setiap pengkhianatan pasti menyakitkan. Ada orang yang sakit karena dikhianati orang lain. Ada juga yang menderita karena rasa bersalah telah mengkhianati orang lain. Tidak sedikit rasa sakit di dalam hati tersebut mempengaruhi kesehatan tubuh kita juga. Kita tidak bisa tidur, kehilangan nafsu makan, dan berbagai masalah kesehatan fisik lainnya. Bahkan pengkhianatan itu pun membuat keluarga berantakan, mundur dari pelayanan, terlilit hutang, ketergantungan narkoba dan miras, dan berbagai akibat lain. Pengkhianatan menghancurkan hati, pikiran, kesehatan, relasi, pelayanan, dan banyak aspek lain dari hidup kita.
Tuhan Yesus sangat mengerti dan juga berkuasa memulihkan rasa sakit dan akibat dari pengkhianatan itu. Ia mau menyembuhkan kita, seperti Ia menyembuhkan hamba Imam Besar tersebut. Datanglah kepada Tuhan Yesus dan mintalah pemulihan dari pengkhianatan yang merusak semua aspek hidup kita. (WS