WASPADA TERHADAP KEKAYAAN

9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
1 Timotius 6:9-10

Jika kemakmuran/kekayaan secara materi merupakan tanda seseorang diberkati Tuhan, firman Tuhan justru banyak menegur orang-orang kaya dengan segala nafsunya. Lukas 18:18-27 mencatat sebuah perumpamaan tentang betapa sulitnya orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah, bahkan lebih sulit dari pada seekor unta masuk ke dalam lubang jarum. Lukas 12:16-21 mencatat tentang orang kaya yang bodoh mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya untuk menjamin masa depannya, tetapi ternyata dia mati sebelum dapat menikmati kekayaannya.
Ayat pada hari ini merupakan kelanjutan dari renungan kemarin. Paulus menasihati bahwa kecintaan akan harta justru menjadi sumber segala kejahatan. Demi uang, orang bisa saling membenci bahkan salaing membunuh. Demi uang, seseorang bisa bekerja mati-matian sampai kahirnya mengorbankan kesehatan dan keluarganya. Demi uang dan dunia, seseorang mengabaikan firman Tuhan dan kemudian meninggalkan Tuhan (Mrk. 4:18-19). Di sini kita melihat bahwa keinginan akan kekayaan membuat manusia tidak lagi hidup tertuju kepada Tuhan. Motivasi hidup tidak lagi untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama, tetapi hidup untuk kepuasan diri yang sebenarnya tidak pernah akan puas. Akhir dari semua itu adalah kebinasaan karena semuanya itu membawa manusia meninggalkan Tuhan. Mari senantiasa jaga hati untuk tetap tulus di hadapan Tuhan. -VA

Patut segenap yang ada diam dan sujud sembah, mengosongkan pikirannya dari barang dunia, karna Tuhan sungguh hadir,
patut dipermuliakan