MENGENAL ALLAH YANG MENYATAKAN DIRI

8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. 9Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. Kolose 2:8-10

Selama 1 minggu kita sudah belajar tentang beberapa penyataan Allah di dalam diri Yesus Kristus, Tuhan kita. Ada banyak karakter dan sifat Allah yang kita belum temukan di dalam renungan Gembala ini. Tetapi, apabila kita mau lebih lanjut meneliti kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus, maka kita akan semakin dalam mengenal Allah.
Hal inilah yang sedang diajarkan Paulus kepada jemaat di Kolose. Paulus mengajak jemaat di Kolose untuk dengan tekun menjaga diri dari
filsafat dan ajaran dunia. Paulus sangat tegas akan hal ini karena saat itu ada banyak ajaran sesat yang mengajarkan Allah yang berbeda dari yang para rasul ajarkan. Para guru palsu itu adalah orang-orang yang mengawinkan ajaran Yesus dengan filsafat dunia atau agama lama
mereka atau takhayul dan tradisi kesukuan mereka. Perkawinan ajaran tersebut akhirnya menghasilkan ajaran yang menyesatkan. Salah
satunya adalah ajaran doketisme, yang mengajarkan bahwa tubuh Yesus tidaklah murni tubuh manusia, seperti manusia normal lainnya.
Yesus hanya terlihat sebagai manusia seperti kita. Ajaran ini sesat karena akhirnya menyangkali betapa seriusnya penderitaan dan
kematian Yesus di dalam tubuh manusiaNya. Masih banyak ajaran sesat lain yang muncul akibat percampuran tersebut. Di tengah kondisi
tersebut, Paulus menegaskan untuk kembali mengenal Allah di dalam dan melalui Yesus saja, tanpa percampuran dengan ajaran apapun.
Nasihat Paulus ini bukan tentang menjadi ahli dalam berteologi atau berdebat agama. Tetapi, ini tentang hati yang rindu mau mengenal Allah yang sudah menyatakan diri kepada kita. Masihkah hati kita rindu untuk mengenal Allah di dalam diri Tuhan Yesus Kristus? Apakah kita mau menyiapkan waktu untuk mengenal Penebus kita? Atau jangan-janga hati kita sudah tawar dan tidak bergairah untuk mengenal Allah di dalam Yesus Kristus? Mari persiapkan hati kita menyambut Jumat Agung dan Paskah tahun ini dengan hati yang rindu makin mengenal Allah. -WS